Kegiatandilakukan secara bersama antara guru dan peserta didik dengan waktu 15 menit. Demikian contoh program gerakan literasi sekolah tahun pelajaran 2020/2021 yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat. Contoh Tugas Literasi Sekolah Dunia Sosial Oke, itulah beberapa contoh program gerakan literasi di sekolah. Contoh program literasi sekolah sd doc.
15 Contoh Kegiatan Literasi di Sekolah Beserta Penjelasannya Lengkap – Melihat masih rendahnya tingkat literasi di Indonesia membuat pemerintah ambil bagian. Lewat gerakan literasi sekolah, pemerintah ingin meningkatkan kemampuan literasi bangsa Indonesia. Simak penjelasan terkait contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya di bawah ini. Berikut Penjelasan Hingga Contoh Kegiatan Literasi di SekolahDaftar IsiBerikut Penjelasan Hingga Contoh Kegiatan Literasi di SekolahApa Itu Literasi?Apa Tujuan Literasi?Apa Manfaat Literasi?Apa saja Prinsip Literasi?Jenis-jenis LiterasiKomponen Literasi SekolahContoh Kegiatan Literasi di Sekolah Daftar Isi Berikut Penjelasan Hingga Contoh Kegiatan Literasi di Sekolah Apa Itu Literasi? Apa Tujuan Literasi? Apa Manfaat Literasi? Apa saja Prinsip Literasi? Jenis-jenis Literasi Komponen Literasi Sekolah Contoh Kegiatan Literasi di Sekolah Ketika mendengar kata literasi, tentu pertanyaan pertama yang ada adalah terkait pengertian literasi. Mengikuti perkembangan zaman, definisi literasi juga selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman. Jika dulu literasi diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis, maka kini literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Literasi kini telah menjadi salah satu parameter penilaian terhadap siswa dan sistem belajar yang diberikan oleh guru di kelas. Hal ini berlaku sejak Ujian Nasional ditiadakan dan diubah menjadi AKM Asesmen Kompetensi Minimum. Sekolah menjadi wadah yang tepat untuk meningkatkan kemampuan literasi bangsa. Mengingat semua siswa sekolah adalah generasi penerus bangsa, untuk itu sudah seharusnya siswa memiliki tingkat literasi yang tinggi. Apa Itu Literasi? Sederhananya, literasi adalah kemampuan dalam membaca dan menulis. Dimana membaca dapat diartikan sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian. Sedangkan menulis berarti mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang bahasa hingga membentuk suatu pengertian. Kini, istilah literasi dapat diartikan dengan lebih luas. Literasi mencakup banyak bidang, seperti literasi komputer, literasi media, literasi digital, dan sebagainya. Untuk meningkatkan tingkat literasi di Indonesia, kini pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah GLS. Nah, Gerakan yang satu ini bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk membaca dan menulis agar kelak penerus bangsa dapat selalu literat sepanjang hidup dengan melibatkan peran publik. Setiap sekolah kini wajib mengadakan gerakan literasi sekolah karena minat membaca dan menulis siswa kini sudah tergolong minum. Dengan adanya program literasi sekolah diharapkan dapat membangkitkan minat membaca dan menulis siswa sejak dini. Apa Tujuan Literasi? Perlu kamu ketahui bahwa literasi memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut. Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca berbagai informasi bermanfaat. Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap suatu karya tulis. Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri seseorang. Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat secara luas. Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih bermanfaat. Apa Manfaat Literasi? Literasi tentu memiliki berbagai manfaat, adapun berikut beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dari literasi. Menambah perbendaharaan kata “kosakata” seseorang. Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis. Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru. Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik. Kemampuan memahami makna suatu informasi akan semakin meningkat. Meningkatkan kemampuan verbal seseorang. Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang. Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan menulis. Apa saja Prinsip Literasi? Diketahui terdapat tujuh prinsip literasi, menurut Alwasilah 2012 sebagaimana dikutip dalam buku Pemahaman Konsep Literasi Gender. Adapun ketujuh prinsip literasi tersebut antara lain sebagai berikut. Literasi adalah kecakapan hidup. Literasi mencakup kemampuan reseptif dan produktif dalam upaya berwacana secara tertulis maupun secara lisan. Literasi berhubungan dengan kemampuan memecahkan masalah. Literasi adalah refleksi penguasaan dan apresiasi budaya. Literasi adalah kegiatan refleksi diri. Literasi adalah hasil kolaborasi. Literasi adalah kegiatan untuk melakukan interpretasi atau penafsiran. Jenis-jenis Literasi Literasi dibedakan ke dalam beberapa jenis, yakni sebagai berikut. 1. Literasi Dasar Literasi dasar merupakan kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan dan berhitung. Jenis literasi yang satu ini bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan kamu dalam membaca, menulis, berkomunikasi dan berhitung. 2. Literasi Perpustakaan Literasi perpustakaan adalah kemampuan dalam memahami dan membedakan karya tulis berbentuk fiksi dan non-fiksi, dan memahami cara menggunakan katalog dan indeks. Selain itu, juga kemampuan memahami informasi ketika membuat suatu karya tulis dan penelitian. 3. Literasi Media Literasi media adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami berbagai bentuk media seperti media elektronik, media cetak dan lain-lain. Literasi ini bertujuan untuk memahami cara penggunaan setiap media tersebut. 4. Literasi Teknologi Literasi teknologi adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan teknologi. Misalnya saja hardware dan software, mengerti cara menggunakan internet, serta memahami etika dalam menggunakan teknologi. 5. Literasi Visual Literasi visual adalah pemahaman yang lebih kemampuan dalam menginterpretasi dan memberi makna dari suatu informasi yang berbentuk gambar atau visual. Literasi visual hadir dari pemikiran bahwa suatu gambar bisa “dibaca” dan artinya bisa dikomunikasikan dari proses membaca. Komponen Literasi Sekolah Literasi sekolah terdiri dari enam komponen. Adapun komponen literasi sekolah yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1. Komponen literasi usia dini Pada komponen literasi usia dini, pihak yang harus ikut aktif berperan adalah orang tua, keluarga, guru PAUD, dan pengasuh jika ada. 2. Komponen literasi dasar Pada komponen literasi dasar, pihak yang harus ikut aktif berperan adalah pendidikan formal. 3. Komponen literasi perpustakaan Pada komponen literasi perpustakaan, pendidikan formal adalah pihak yang harus ikut aktif berperan. 4. Komponen literasi teknologi Di era digital seperti sekarang ini, arus teknologi tidak dapat dibendung. Kemampuan literasi setiap anak harus selalu ditingkatkan agar tidak mudah terjerumus dalam hal-hal yang tidak benar. Oleh karena itu, komponen literasi teknologi harus melibatkan peran pendidikan formal dan keluarga. 5. Komponen literasi media Arus informasi yang disampaikan melalui media tidak bisa diterima mentah-mentah begitu saja. Seringkali, Bapak/Ibu mendapatkan berita hoax yang menyesatkan. Oleh karena itu, komponen literasi media ini harus melibatkan pendidikan formal, keluarga, dan lingkungan sosial. 6. Literasi visual Komponen literasi visual membutuhkan peran aktif pendidikan formal dan lingkungan sosial. Contoh Kegiatan Literasi di Sekolah Berikut adalah beberapa contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang perlu kamu ketahui. 1. Membaca senyap Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang pertama mengajak siswa secara sadar untuk mengambil buku sesuai dengan keinginannya di pojok buku dalam kelas. Setiap siswa dapat memilih topik atau judul buku yang berbeda. Nantinya, seluruh siswa dapat membaca senyap atau membaca dalam hati diam selama sekitar 10 menit. Setelah itu, siswa dapat merangkum bacaan tersebut dalam durasi waktu 5 menit. 2. Membaca dan mendengarkan bersama Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang kedua adalah membaca dan mendegarkan bersama. Ini artinya akan ada perwakilan seorang siswa untuk membaca dan kemudian disimak oleh siswa lainnya. Topik dan bahan bacaan yang didengar sama, namun siswa diminta untuk dapat menyimpulkan cerita yang didengar dengan kalimat berbeda. 3. Mendengarkan guru bercerita Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang ketiga adalah mendengarkan guru bercerita. Peran seorang guru memang berperan penting di dalam kegiatan literasi di sekolah. Kegiatan literasi yang ketiga adalah mendengarkan guru bercerita di muka kelas dengan nada nyaring. Setelah mendengarkan guru bercerita, siswa diminta untuk merangkum cerita tersebut. 4. Mendengarkan siswa bercerita Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang keempat adalah mendengarkan siswa bercerita. Kegiatan literasi keempat ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas. Dimana ada perwakilan siswa yang membaca cerita secara lisan di muka kelas, kemudian siswa lainnya bertugas untuk meresume. Cerita yang dibaca bersifat faktual atau cerita fiksi. 5. Menyimak video pembelajaran Kegiatan literasi kelima adalah menyimak video pembelajaran yang ditampilkan oleh guru melalui LCD proyektor. Seluruh siswa menyimak video tersebut dan kemudian merangkumnya dengan bahasa sendiri. 6. Menyimak berita audio visual Kegiatan literasi keenam adalah menyimak berita aktual dan faktual secara online atau memutar rekaman ulang berita di muka kelas. Setelah menyimak, siswa diminta untuk meresume terkait dengan konteks terjadinya peristiwa yang ada dalam berita tersebut. Ketika meresume, siswa wajib menjelaskan menggunakan rumus 5W+1H. 7. Menyimak berita radio Kegiatan literasi ketujuh adalah menyimak berita radio dalam bentuk audio. Setelah menyimak, siswa diminta untuk meresume. Sama halnya dengan kegiatan literasi keenam tadi, siswa wajib meresume dengan memuat beberapa pertanyaan konteks peristiwa menggunakan rumus 5W+1H. 8. Meresume kegiatan di hari libur Kegiatan literasi kedelapan adalah siswa meresume kegiatan selama hari libur sekolah. Siswa diminta untuk menuliskan pengalaman selama berlibur, mengingat setiap siswa tentu memiliki pengalaman berbeda dalam berlibur. 9. Siswa menulis predikasi cerita Kegiatan literasi selanjutnya adalah menulis predikasi cerita. Dimana guru menampilkan gambar, sedangkan siswa bertugas untuk menuliskan prediksi cerita dari gambar tersebut. Satu gambar diceritakan secara tertulis oleh siswa dan melanjutkan ceritanya sampai akhir. 10. Siswa menulis prediksi berita Kegiatan literasi selanjutnya adalah menulis prediksi berita. Dimana guru menampilkan contoh kasus dalam bentuk gambar, sedangkan siswa bertugas untuk menuliskan prediksi beritanya termasuk latar dan konteks peristiwanya. 11. Menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman Kegiatan literasi yang satu ini mengajak siswa untuk menulis cerita pendek sebanyak tiga paragraf. Siswa dapat menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman masing-masing. Melalui tiga paragraf yang ditulis dapat memberikan kesan unik pada setiap tulisan masing-masing siswa. 12. Menciptakan puisi Kegiatan literasi selanjutnya adalah menciptakan puisi. Seperti yang kita ketahui, puisi juga menjadi bagian dari literasi. Siswa dapat menulis puisi secara bebas sesuai dengan kesukaan masing-masing. 13. Mendengarkan guru berpuisi dan siswa memprosakan Kegiatan literasi yang satu ini mengajak siswa untuk mendengarkan puisi yang dibacakan oleh guru di muka kelas. Kemudian, siswa bertugas untuk memprosakan isi dari puisi tersebut sesuai kemampuan. 14. Membaca puisi dan menentukan pesan penyair Kegiatan literasi keempat belas ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas. Dimana ada perwakilan siswa yang membaca puisi di muka kelas, kemudian siswa lainnya bertugas untuk menentukan amanat dari puisi tersebut. 15. Menyimak gambar Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang terakhir adalah menyimak gambar seri yang ditampilkan oleh guru. Kemudian, siswa wajib menuliskan arti gambar tersebut dalam bentuk cerita. Itulah informasi yang bisa Mamikos bagikan terkait contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya. Seperti yang kita ketahui, kini literasi telah menjadi salah satu parameter penilaian terhadap siswa dan sistem belajar yang diberikan oleh guru di kelas. Jika kamu ingin mencari informasi bermanfaat lainnya terkait topik literasi, seperti contoh literasi atau yang lainnya, kamu bisa cari infonya di situs Mamikos, ya! Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta Laporandaring luring tentang partisipasi siswa dalam kegiatan lomba yang terkait dengan pengembangan minat dan bakat, serta tautan media sosial,merupakan bukti fisik akreditasi tahun 2020 yang harus disiapkan oleh sekolah ketika visitasi pelaksanaan akreditasi. Laporan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan siswa dalam berbagai lomba baik 100% found this document useful 2 votes108 views2 pagesOriginal RENCANA DAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASICopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes108 views2 Rencana Dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan LiterasiOriginal Title RENCANA DAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASIJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
DokumenPerencanaan 2016; Laporan Kinerja 2016; Tahun Anggaran 2017. Dokumen Perencanaan 2017; Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 2019; Laporan Kinerja TA 2019; Laporan Keuangan TA 2019; Laporan Realisasi 2019. "Literasi digital untuk Meningkatkan Kinerja PNS Diskominfo DIY"
0 0 April 2020 PDF Bookmark Embed Share Print Download This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA Overview Download & View Laporan Kegiatan Literasi Sekolah as PDF for free. More details Pages
\n dokumen laporan pelaksanaan kegiatan literasi
Diagramalir pelaksanaan kegiatan pengabdian No Kegiatan Pihak yang terlibat Dokumen Pengusul kelurahan 1. Observasi Lapangan, ke Lokasi Mitra, identifikasi Permasalahan Data hasil identifikasi 2. Menyerahkan undangan pelaksanaan literasi sampah komputer bagi kelompok target Undangan . Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745

PROGRAM LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASI MADRASAH ALIYAH MA AL FALAAH TAHUN AJARAN 2018/2019 YAYASAN IZZUL FALAAH MADRASAH ALIYAH MA AL FALAAH DSN. CIKADONGDONG , DS. SUKAMULYA, KEC. PURWADADI, KAB. CIAMIS JAWA BARAT LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM MADRASAH ALIYAH MA AL FALAAH TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Ketua Rohadi Sekretaris Ipah Apipah Mengetahui, Kepala Madrasah Baehaqi, Kepala Madrasah Ulfah Kamaliah, KATA PENGANTAR Bismillahirrohmaanirrohiim Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Mengurus seluruh makhluk- Nya. Sholawat dan salam semoga terlimpahkan atas junjungan dan teladan kita semua Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat- sahabatnya rodliyallahu anhum ajma’iin serta para pengikut mereka yang telah mendidik kita dengan cahaya rabbani yaitu Pendidikan Agama Islam. Atas berkat pertolongan Allah SWT Alhamdulillah “Program Muatan Kepesantrenan MA Al Falaah Tahun Pelajaran 2018/2019” telah terselesaikan tanpa adanya suatu kendala yang berarti. Ucapan terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah turut andil menyumbangkan oikiran dan tenaga dalam penyusunan program kerja ini demi suksesnya penyelenggaraan program tersebut. Tak ada balasan yang setimpal tentunya selain anugerah pahala dari Allah SWT sebagai balasan atas keikhlasan kita. Amiin Harapan kedepannya semoga Allah SWT selalu bersama kita, meridhoi dan mengabulkan tujuan kita agar kegiatan ini lancar dan sukses akhirnya. Menyadari banyaknya kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan program kerja ini, maka kami dengan segala kerendahan hati tidak menutup diri untuk saran dan masukkan demi penyempurnaan program di masa mendatang. Akhirnya semoga program ini bermanfaat banyak dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bentukintegrasi literasi dalam proses pembelajaran antara lain; 1.mengamati objek media gambar/charta. 2.mengamati lingkungan sekitar sekolah berkaitan dengan materi pelajaran. 3.membaca sumber belajar seperti buku pelajaran, lks, buku catatan, dll. 4.mengumpulkan informasi melalui lembaran observasi.

75% found this document useful 4 votes4K views1 pageDescriptionLaporan kegiatan literasi sekolahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?75% found this document useful 4 votes4K views1 pageLaporan Kegiatan Literasi SekolahJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!
laporanpelaksanaan kegiatan literasi perpustakaan sd negeri djuwita periode 2017-2018 I. Pendahuluan Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca (Glenn Doman).
Program gerakan literasi sekolah dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah di seluruh Indonesia. Kesiapan ini mencakup kesiapan kapasitas sekolah ketersediaan fasilitas, sarana, prasana literasi, kesiapan warga sekolah, dan kesiapan sistem pendukung lainnya partisipasi publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan.46 Untuk memastikan keberlangsungan dalam jangka panjang, gerakan literasi sekolah dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yakni a. Pembiasaan, yaitu penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca Permendikbud No. 23 tahun 2015. 46 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Mengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, hlm. 27-29. b. Pengembangan, yaitu meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan. c. Pembelajaran, yaitu meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran. Berdasarkan tahapan di atas, penjelasannya akan lebih diperinci lagi, sebagai berikut a. Tahap ke-1 Pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di ekosistem sekolah Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi peserta didik. b. Tahap ke-2 Pengembangan minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi bacaan pengayaan. c. Tahap ke-3 Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran. Dalam tagihan ini ada tagihan yang sifatnya akademis terkait dengan mata pelajaran. Kegiatan membaca pada tahap ini untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 yang mensyaratkan peserta didik membaca buku nonteks pelajaran yang dapat berupa pengetahuan umum, kegemaran, minat khusus, atau teks multimodal, dan juga dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu sebanyak 6 buku bagi siswa SD, 12 buku bagi siswa SMP, dan 18 buku bagi siswa SMA/SMK. Buku laporan kegiatan membaca pada pembelajaran ini disediakan oleh wali kelas. Fokus kegiatan dan tahapan literasi sekolah, akan dipaparkan secara lebih terperinci, sebagai berikut Tabel Kegiatan dalam Tahapan Literasi Sekolah Tahapan Kegiatan Pembiasaan belum ada tagihan 1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring read aloud atau seluruh warga sekolah membaca dalam hati sustained silent reading. 2. Membangun lingkungan fisik sekolah yang kaya literasi, antara lain 1 menyediakan perpustakaan sekolah, sudut baca, dan area baca yang nyaman; 2 pengembangan sarana lain UKS, kantin, kebun sekolah; dan 3 penyediaan koleksi teks cetak, visual, digital, maupun multimodal yang mudah diakses oleh seluruh warga sekolah; 4 pembuatan bahan kaya teks print-rich material Pengembangan ada tagihan sederhana untuk penilaian non- akademik 1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan non-akademik, contoh membuat peta cerita story map, menggunakan graphic organizers, bincang buku. 2. Mengembangkan lingkungan fisik, sosial, afektif sekolah yang kaya literasi dan menciptakan ekosistem sekolah yang menghargai keterbukaan dan kegemaran terhadap pengetahuan dengan berbagai kegiatan, antara lain a memberikan penghargaan kepada capaian perilaku positif, kepedulian sosial, dan semangat belajar peserta didik; penghargaan ini dapat dilakukan pada setiap upacara bendera Hari Senin dan/atau peringatan lain; b kegiatan-kegiatan akademik lain yang mendukung terciptanya budaya literasi di sekolah belajar di kebun sekolah, belajar di lingkungan luar sekolah, wisata perpustakaan kota/daerah dan taman masyarakat, dll. 3. Pengembangan kemampuan literasi melalui kegiatan di perpustakaan sekolah/perpustakaan kota/daerah atau taman bacaan masyarakat atau sudut baca kelas dengan berbagai kegiatan, antara lain a membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati membaca bersama shared reading, membaca terpandu guided reading, menonton film pendek, dan/atau membaca teks visual/digital materi dari internet; b peserta didik merespon teks cetak/visual/digital, fiksi dan nonfiksi, melalui beberapa kegiatan sederhana seperti menggambar, membuat peta konsep, berdiskusi, dan berbincang tentang buku. Pembelajaran ada tagihan akademik 1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan non-akademik dan akademik. 2. Kegiatan literasi dalam pembelajaran, disesuaikan dengan tagihan akademik di kurikum 2013. 3. Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata pelajaran misalnya, dengan menggunakan graphic organizers. 4. Menggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif,dan akademik disertai beragam bacaan cetak, visual, auditori, digital yang kaya literasi di luar buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran. Dalam tahap pembelajaran, semua mata pelajaran sebaiknya menggunakan ragam teks cetak/visual/digital yang tersedia dalam buku-buku pengayaan atau informasi lain di luar buku-buku pelajaran. Guru diharapkan bersikap kreatif dan proaktif mencari referensi pembelajaran yang relevan. Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah pada setiap tahapan akan lebih diperinci lagi, sebagai berikut 1 Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah pada Tahap Pembiasaan Kegiatan pelaksanaan pembiasaan gerakan literasi pada tahap ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik terhadap bacaan dan terhadap kegiatan 47 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar Jakarta Direktorat Jenderal Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016, Prinsip-prinsip kegiatan membaca pada tahap pembiasaan ini, antara lain a Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku bacaan, bukan buku teks pelajaran. b Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta didik. Peserta didik diperkenankan untuk membaca buku yang dibaca dari rumah. c Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan ini tidak diikuti oleh tugas-tugas menghafalkan cerita, menulis sinopsis, dan lain-lain. d Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan ini dapat diikuti dengan diskusi informal tentang buku yang dibaca/dibacakan, atau kegiatan yang menyenangkan terkait buku yang dibacakan apabila memungkinkan. Tanggapan dalam diskusi dan kegiatan lanjutan ini tidak dinilai/dievaluasi. e Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan ini berlangsung dalam suasana yang santai dan menyenangkan. Guru menyapa peserta didik dan bercerita sebelum membacakan buku dan meminta mereka untuk membaca buku. Langkah-langkah kegiatan literasi pada tahap pembiasaan, sebagai berikut Membaca 15 menit pada tahap pembiasaan ini dapat dilakukan dengan 2 strategi, yaitu membacakan nyaring dan membaca dalam hati. Membacakan nyaring dilaksanakan oleh guru/pustakawan, kepala SD/relawan membacakan buku/bahan bacaan lain dengan nyaring. Tabel Langkah Kegiatan Membacakan Nyaring Tahap Membaca Kegiatan 1. Persiapan yang perlu dilakukan a Memahami tujuan membacakan nyaring, yaiu menumbuhkan minat baca, memeragakan cara membaca, dan menjadikan peserta didik lancar membaca. b Mengetahui tingkat kemampuan berpikir dan membaca peserta didik. c Memilih buku yang berkualitas baik dan memiliki isi yang disesuaikan dengan jenjang dan minat peserta didik. d Melakukan kegiatan prabaca dan baca ulang dengan tujuan 1 Mengetahui jalannya cerita, atau isi/pesan dalam setiap buku yang dibaca. 2 Mengetahui letak tanda-tanda baca sehingga memungkinkan untuk mengatur intonasi suara. 3 Mengantisipasi pertanyaan yang dilakukan oleh peserta didik, dan 4 Melakukan prediksi atau menghubungkan isi bacaan dengan topik lain yang relevan. e Menulis pertanyaan-pertanyaan sebagai bahan diskusi. f Melatih intonasi, volume suara, dan gerak tubuh agar dapat membacakan buku dengan menarik serta ekspresi wajah yang mendukung pencitraan. 2. Sebelum membacakan nyaring a Memulai dengan menyapa peserta didik dan menyebutkan alasan memilih bacaan tersebut. b Menunjukkan sampul buku cerita yang akan dibacakan dan menyampaikan gambaran singkat cerita. c Menyebutkan judul, pengarang, dan illustrator buku. d Menggali pengalaman peserta didik. e Mulai menyusuri ilustrasi, apabila terdapat dalam buku atau bahan bacaan. f Membacakan buku dengan cara yang sangat menarik. 3. Saat membacakan nyaring a Suara dapat didengar seluruh peserta didik tidak terlalu cepat, disertai intonasi, ekspresi, dan gesture yang sesuai isi cerita. b Bersikap ramah. c Menanggapi komentar dan pertanyyan peserta didik. d Mengingatkan peserta didik untuk menyimak. e Membagi informasi dan berdiskusi selama membacakan buku. f Mengajak peserta didik aktif bertanya. g Mengajak peserta didik untuk menceritakan apa yang dibacakan dan apa yang dipikirkan terkait bacaan. Selanjutnya, membaca dalam hati. Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca 15 menit yang diberikan kepada peserta didik tanpa gangguan. Guru menciptakan suasana tenang, nyaman, agar peserta didik dapat berkonsentrasi pada buku yang dibacanya. Tabel Langkah Kegiatan Membaca Dalam Hati Tahap Membaca Kegiatan 1. Persiapan membaca dalam hati a Memahami tujuan membaca dalam hati, yaitu untuk menumbuhkan minat baca peserta didik. b Memastikan agar bacaan sesuai dengan tingkat keterampilan membaca peserta didik. 2. Sebelum membaca dalam hati dilakukan a Menawarkan kepada peserta didik apakah mereka memilih sendiri buku yang ingin dibaca dari sudut baca kelas atau membawanya sendiri dari rumah. b Membebaskan peserta didik untuk memilih buku yang sesuai dengan minat dan kesenangannya. c Memberi semangat kepada peserta didik bahwa ia harus membaca buku tersebut sampai selesai, dalam kurun waktu tertentu, bergantung pada ketebalan buku. d Membolehkan peserta didik untuk mencari buku lain apabila isi buku dianggap kurang menarik. e Membolehkan peserta didik untuk memilih tempat yang disukainya untuk membaca. f Menyediakan buku-buku dengan jenis dan judul yang variatif. 3. Saat membaca dalam hati Peserta didik dan guru bersama-sama membaca buku masing-masing dengan tenang selama 15 menit. 4. Setelah membaca dalam hati Guru dapat menggunakan 5-10 menit setelah membaca untuk bertanya kepada peserta didik tentang buku yang dibaca. b Menata Sarana dan Lingkungan Kaya Literasi Sarana literasi mencakup perpustakaan sekolah, sudut baca kelas, dan area baca. Perpustakaan berfungsi sebagai pusat pembelajaran di SD. Pengembangan dan penataan perpustakaan menjadi bagian penting dari pelaksanaan gerakan literasi SD dan pengelolaan pengetahuan yang berbasis pada bacaan. Perpustakaan yang dikelola dengan baik mampu meningkatkan minat baca warga SD dan menjadikan mereka pembelajar sepanjang hayat. Perpustakaan SD idealnya berperan dalam mengkoordinasi pengelolaan sudut baca kelas, area baca, dan prasarana literasi lain di SD. c Menciptakan Lingkungan Kaya Teks Untuk menumbuhkan budaya literasi di lingkungan sekolah, ruang kelas perlu diperkaya dengan bahan-bahan kaya teks. Contoh-contoh bahan kaya teks adalah karya-karya peserta didik berupa tulisan, gambar, atau grafik, poster-poster terkait pelajaran, dinding kata, label nama-nama peserta didik pada barang-barang mereka yang disimpan di kelas, jadwal harian, pembagian kelompok tugas kelas, dan lain-lain. d Memilih Buku Bacaan di SD Pada jenjang SD kelas rendah, konten bacaan harus disesuaikan dengan peserta didik. Kriteria pemilihan konten bacaan antara lain peserta didik harus didampingi ketika memilih buku, buku mengandung informasi yang sederhana ataupun kejadian sehari-hari, cerita mengandung nilai optimisme, bersifat inspiratif, dan mengembangkan imajinasi siswa, buku mengandung pesan nilai-nilai sesuai dengan tahapan peserta didik, pesan moral cerita disampaikan dengan tidak menggurui, dan buku yang dibacakan dapat berukuran besar. Selain itu, ilustrasi memiliki alur yang sederhana, dan teks tidak perlu mengulangi apa yang sudah digambarkan oleh ilustrasi. e Pelibatan Publik Pengembangan sarana literasi membutuhkan sumber daya yang memadai. Partisipasi komite sekolah, orang tua, alumni, dan pihak-pihak lain dapat membantu memelihara dan mengembangkan sarana sekolah agar capaian literasi peserta didik dapat ditingkatkan. Dengan keterlibatan semakin banyak pihak, peserta didik dapat belajar dari figur teladan literasi yang beragam. Ekosistem sekolah menjadi terbuka dan sekolah mendapat kepercayaan yang semakin baik dari orang tua dan elemen masyarakat lain. Selain itu, sekolah dapat belajar untuk mengelola dukungan dari berbagai pihak sehingga akuntabilitas sekolah juga akan meningkat. 2 Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah pada Tahap Pengembangan Kegiatan literasi pada tahap pengembangan bertujuan untuk mempertahankan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca, serta meningkatkan kelancaran dan pemahaman membaca peserta Prinsip-prinsip kegiatan pada tahap pengembangan, antara lain a Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku selain buku teks pelajaran. b Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta didik. c Peserta didik diperkenankan untuk membaca buku yang dibawa dari rumah. d Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini dapat diikuti oleh tugas-tugas menggambar, menulis, kriya, seni gerak dan peran untuk menanggapi bacaan, yang disesuaikan dengan jenjang dan kemampuan peserta didik. e Penilaian terhadap tanggapan peserta didik terhadap bacaan bersifat non-akademik dan berfokus pada sikap peserta didik dalam kegiatan. Masukan dan komentar pendidik terhadap karya peserta didik bersifat memotivasi mereka. f Kegiatan membaca/membacakan buku berlangsung dalam suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah kegiatan literasi pada tahap pengembangan, sebagai berikut a Membaca 15 Menit Sebelum Pelajaran Dimulai Membaca 15 menit pada tahap pengembangan ini dapat dilakukan dengan 4 strategi, yaitu membacakan nyaring interaktif, membaca terpandu, membaca bersama, dan membaca mandiri. Membacakan nyaring interaktif dilakukan dengan guru membacakan buku/bahan bacaan dan mengajak peserta didik untuk menyimak dan menanggapi bacaan dengan aktif. Proses membacakan buku ini bersifat interaktif karena guru memeragakan bagaimana berpikir menanggapi bacaan dan menyuarakannya serta mengajak peserta didik untuk melakukan hal yang sama. Fokus kegiatan membacakan nyaring interaktif biasanya adalah untuk memahami kosa kata baru. Membaca terpandu dilakukan dengan guru memandu peserta didik dalam kelompok kecil 4-6 anak dalam kegiatan membaca untuk meningkatkan pemahaman membaca mereka. Membaca bersama dilakukan dengan guru mendemonstrasikan cara membaca kepada seluruh peserta didik di kelas atau kepada satu persatu peserta didik. Guru dapat membaca bersama-sama dengan peserta didik, lalu meminta peserta didik untuk bergiliran membaca. Metode ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk membaca dengan nyaring dan meningkatkan kefasihan mereka. Dengan memeragakan cara membaca, guru mengajarkan strategi membaca pada peserta didik. Membaca mandiri adalah peserta didik memilih bacaan yang disukainya dan membacanya secara mandiri. Salah satu bentuk kegiatan membaca mandiri adalah membaca dalam hati. b Memilih Buku Pengayaan Fiksi dan Nonfiksi Buku pengayaan memiliki elemen cerita, ilustrasi, dan bahasa yang ditulis untuk menarik minat baca peserta didik. Selain itu, buku pengayaan tersedia dalam berbagai topik dan tema yang dapat didiskusikan dengan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir mereka. Buku pengayaan memiliki elemen cerita yang dapat meningkatkan apresiasi peserta didik terhadap sastra, dan juga dapat menjadi model untuk mengembangkan kemampuan menulis kreatif, baik fiksi maupun nonfiksi. c Mendiskusikan Cerita Selain untuk meningkatkan pemahaman terhadap bacaan, kegiatan mendiskusikan cerita membantu peserta didik untuk dapat menganalisis elemen cerita. Untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan analisis cerita, guru dapat menggunakan daftar pertanyaan yang disesuaikan dengan isi cerita. d Membuat Catatan Setelah Membaca Menulis catatan setelah membaca merupakan bentuk evaluasi non akademik pada tahap pengembangan. Hal-hal yang perlu dicatat misalnya Judul buku, Nama Tokoh, Isi bacaan, atau hal lain menyesuaikan dengan target pencapaian yang ingin dicapai. 3 Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah pada Tahap Pembelajaran Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan untuk mempertahankan minat peserta didik terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca, serta meningkatkan kecakapan literasi peserta didik melalui buku-buku pengayaan dan buku teks pelajaran. Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif membaca dan menyimak dan aktif berbicara dan menulis yang dijelaskan secara rinci dalam konteks dua kegiatan utama pada tahap ini, yaitu membaca dan Prinsip-prinsip kegiatan literasi pada tahap pembelajaran, antara lain a Kegiatan membaca disesuaikan dengan kemampuan literasi jenjang kemampuan membaca dan menulis peserta didik dan tujuan kegiatan membaca. b Kegiatan membaca bervariasi, dengan memberikan porsi yang seimbang untuk kegiatan membacakan nyaring, membaca mandiri, membaca terpandu, dan membaca bersama. c Guru memanfaatkan buku-buku pengayaan fiksi dan non-fiksi untuk memperkaya pemahaman peserta didik terhadap materi ajar dan buku teks pelajaran. d Pengajaran berfokus pada proses, dan bukan pada hasil. Peserta didik berbagi dan mendiskusikan draf pekerjaannya untuk mendapat masukan dari guru dan teman. e Kegiatan menanggapi bacaan mempertimbangkan kecerdasan majemuk dan keragaman gaya belajar peserta didik. f Guru melakukan pemodelan dan pendampingan teradap peserta didik. Langkah-langkah kegiatan literasi pada tahap pembelajaran pada dasarnya sama dengan strategi membaca untuk memahami buku pengayaan, yaitu membacakan nyaring, membaca terpandu, membaca bersama, dan membaca mandiri. Bedanya hanya ditambah dengan membaca buku teks pelajaran. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan yang dilakukan, perlu diadakan evaluasi. Ralph Tyler mengungkapkan evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagian apa yang belum dan apa E. Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Gerakan Literasi

LAPORANPROGRAM KEGIATAN LITERASI. Gerakan literasi akan berhasil jika berjalan secara holistik. Selain guru di Madrasah, orang tua, perpustakaan, pemerintah, dan pihak swasta pun harus bersama-sama mendukung mewujudkan gerakan literasi. E. Strategi Pelaksanaan. Perpustakaan Daerah bersama Dinas Pendidikan Nasional dan relawan

100% found this document useful 13 votes10K views1 pageOriginal TitleRENCANA DAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASICopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 13 votes10K views1 pageRencana Dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan LiterasiOriginal TitleRENCANA DAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASIJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial! kegiatanGLS adalah Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), Menyanyikan lagu wajib dan membaca pancasila. (2) kendala yang dihadapi saat melaksanakan GLS adalah Pelaksanaan GLS pada tahap pembiasaan memiliki kendala di antaranya adalah perpustakaan lama yang berada di belakang kelas siswa dan sempit PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK SELATAN DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGAUPT SD NEGERI 02 BATANG LIMPAUNG Alamat Jl. Raya Batang Limpaung Kode Pos 27775 LAPORAN PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI di SD NEGERI 02 BATANG LIMPAU NG Petunjuk tanda Cek Ѵ pada salah satu kolom sebelah kanan sudah/belum/akan mulai . Anda mengisi pada kolom sudah dan akan mulai , tuliskan waktu pelaksanaannya. NOKEGIATANINDIKATOR KETERLAKSANAANSudahsejak kapanBelumAkanMulaikapan1GERAKAN MEMBACA membaca senyap 15 menit sebelum kegiatan jam pelajaran Dilakukan harian. 1Tersedia program kerja sekolah untuk 15 menit didik mampu menjelaskan apa yang dokumentasi pengembangan instrumen laporan bacaan. membaca bersama-sama bagi guru dan peserta didik guru menjadicontoh Dilakukan harian . Peserta didik dan guru dapat menceritakan hasil yang dibaca.√ membaca karya sastra sampai selesai dengan membuat daftar 1Tersedia koleksi karya instrumen laporan bacaan. 1 NOKEGIATANINDIKATOR KETERLAKSANAANSudahsejak kapanBelumAkanMulaikapan buku yang sudah selesai dibaca. Dilakukan harian. 3Tersedia rekapitulasi peserta didik dan karya sastra yang membaca di setiap kesempatan. Dilakukan harian. 1Tersedia area baca di koleksi bacaan dengan berbagai kebutuhan bahan bacaan warga adanya aktivitas membaca oleh warga sekolah pada berbagai untuk berdiskusi tentang buku yang sudah dibaca, menuliskan kembali/membuat resensi, dan presentasi. Disesuaikan denganjadwal kegiatan di sekolah, misalnya bulanan 1Tersedia kegiatan diskusi atau resensi atau bedah instrumen laporan bacaan pada setiap buku bacaan nonpelajaran misalnya, diselipkan lembar pertanyaan tentang tokoh dalam novel, dsb..3Adanya bahan/materi resensi buku yang dibuat oleh peserta karya atau menuliskan kesan atau rangkuman setelahselesai membaca. Disesuaikan dengan jadwal kegiatan di sekolah, misalnya bulanan 1Terdapat instrumen laporan kegiatan gelar media untuk memajang karya dokumentasi kesan atau rangkuman mading danatau buletin/ majalah peserta didik di setiap sekolah. Disesuaikan dengan jadwal kegiatan di sekolah, misalnya 1Adanya mading/buletin/majalah surat keputusan kepala sekolah tentang susunan redaksi majalah atau bulletin mading/buletin/majalah secara berkala. 2 NOKEGIATANINDIKATOR KETERLAKSANAANSudahsejak kapanBelumAkanMulaikapan bulanan 4Adanya unit kegiatan ekstrakurikuler setiap guru bi-dang studi untuk menerapkan metode diskusi dan presen-tasi pada beberapa kegiatan pembelajaran. Disesuaikan denganjadwal kegiatan di sekolah, misalnya bulanan 1Adanya penugasan diskusi/presentasi yang tertulis pada rencana pembelajaran bahan/materi presentasi oleh peserta didik pada setiap mata pelajaran powerpoint /bahan belajar lainnya.3Adanya penilaian presentasi peserta didik oleh guru mata sudut buku kelas. Disesuaikan denganjadwal kegiatan di sekolah, misalnya mingguan/bulanan 1Adanya Sudut Buku Kelas di semua atau sebagian jadwal pengaturan/ penggantian koleksi Sudut Baca aktivitas membaca oleh peserta didik di luar jam pelajaran. karya peserta didik cerpen, puisi, dll. ke dalam bentuk buku. Disesuaikan denganjadwal kegiatan di sekolah, misalnya semesteran 1Adanya kegiatan pengumpulan/pendokumentasian karya peserta dokumentasi/ display karya peserta didik dalam bentuk penghargaan nonakademik terhadap kebiasaan membaca. Disesuaikan denganjadwal kegiatan di sekolah, misalnya semesteran 1Tersedia program penghargaan kegiatan membaca pin, sertifikat, dll..2Adanya kriteria pemberian penghargaan kepada peserta didik yang giat contoh penghargaan yang diberikan oleh sekolah. 3 LAPORAN. PROGRAM INOVASI KEPALA SEKOLAH Pelaksanaan : 1. Petas Budaya melalui Kegiatan Pesona- Dokumen kegiatan literasi dapat dilihat pada .
Dokumen Publikasi Dan Lomba Karya Literasi Siswa Sd. Festival dan lomba literasi nasional 2019 tingkat sd. Publikasi dan lomba karya literasi siswa. √ Kumpulan Contoh Mading Puisi Dan Pantun Contoh from Ada 5 bidang lomba pada festival dan lomba literasi nasional siswa sekolah dasar, yaitu Sekolah dasar negeri sdn 2 merigi, kecamatan merigi kabupaten kepahiang , provinsi bengkulu. Guru menciptakan suasana belajar yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan memudahkan siswa untuk belajar. Program Ini Bisa Dilakukan Oleh Tingkat Sd, Smp Maupun Menulis Cerita Pendek Cerpen, Lomba Baca Puisi, Lomba Cipta Pantun, Lomba Cipta Syair, Dan 5 Bidang Lomba Pada Festival Dan Lomba Literasi Nasional Siswa Sekolah Dasar, YaituDokumen Program Sekolah/Madrasah Yang Terkait Dengan Pelaksanaan Literasi Membaca Dan Penulisan Karya Ilmiah Populer Daring Untuk Sma/Smk Inklusif Selengkapnya, Petunjuk Pelaksanaan Juklak Lomba Listeri Dalam Jaringan Daring/Online Seleksi Provinsi Tahun 2018 Program Ini Bisa Dilakukan Oleh Tingkat Sd, Smp Maupun Sma. Dokumen publikasi dan lomba karya literasi siswa. Dokumen publikasi dan lomba karya literasi siswa. Program literasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa studi kasus sdn 2 merigi, kabupaten kepahiang, provinsi bengkulu nama Lomba Menulis Cerita Pendek Cerpen, Lomba Baca Puisi, Lomba Cipta Pantun, Lomba Cipta Syair, Dan Lomba. Pedoman kajian literasi terapan berbasis konten lokal 2021. Detail contoh laporan kegiatan literasi sd pdf dapat kamu nikmati dengan cara klik link download dibawah dengan mudah tanpa adanya iklan yang mengganggu. Contoh publikasi kumpulan karya literasi sampai saat ini sudah ada hasil berupa 3 buku kumpulan karya guru, 19 buku kumpulan karya peserta didik, dan 1 aplikasi android kumpulan puisi kepala sekolah. Ada 5 Bidang Lomba Pada Festival Dan Lomba Literasi Nasional Siswa Sekolah Dasar, Yaitu Kegiatan dilakukan secara bersama antara guru dan peserta didik dengan waktu 15 menit. Lomba desain grafis daring untuk smp inklusif; Berdasarkan buku panduan desain induk gerakan literasi sekolah, terdapat 6 komponen kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu Dokumen Program Sekolah/Madrasah Yang Terkait Dengan Pelaksanaan Literasi Membaca Dan Menulis. Anda tidak usah bingung untuk membuat dokumen kegiatan literasi yang. Publikasi dan lomba karya literasi siswa. Pedoman lomba bertutur siswa sd/mi tahun 2021. Lomba Penulisan Karya Ilmiah Populer Daring Untuk Sma/Smk Inklusif Selengkapnya, Petunjuk Pelaksanaan Juklak Lomba Listeri Dalam Jaringan Daring/Online Seleksi Provinsi Tahun 2018 Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan menulis lihat di folder a. Guru menciptakan suasana belajar yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan memudahkan siswa untuk belajar. Pedoman literasi vlog challenge 2021.

Pelaksanaancontoh program gerakan literasi di sekolah memang tidaklah mudah sehingga salah syarat keberhasilannya juga adalah telaten dan berkelanjutan. C ontoh program literasi sekolah ini merupakan komponen agar terselenggaranya kegiatan literasi terencana dan sistematis dengan memperhatikan faktor serta kondisi lingkungan sekolah setempat.

Home » Laporan » 17+ Contoh Dokumen Rencana Dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Literasi Contoh Dokumen Rencana Dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Literasi - Manfaat dari Rencana Pelaksanaan Literasi RPL diantaranya sebagai panduan bagi guru dalam memberikan kegiatan literasi pada siswa siswi sehingga lebih sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan literasi dalam waktu yang terbatas. Anderson Krathwol 2001. Begitulah yang dapat admin bagikan terkait contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi dokumen rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Literasi Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Dan 4 menyusun laporan pemantauan dan evaluasi atas kegiatan dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan. You might not require more grow old to spend to go to the books launch as skillfully as search for them. Selamat datang di Dosencoid web digital berbagi ilmu pengetahuan. Contoh Program Literasi Contoh Rencana Dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Literasi Sd Temukan Contoh From Contoh judul skripsi studi kasus pgsd Contoh judul skripsi pendidikan matematika kualitatif Contoh jurnal penerapan data mining Contoh judul skripsi manajemen sdm 3 variabel Jangan lupa tinggalkan komentar. Pendahuluan Literasi tidak sekedar membaca dan menulis namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak visual digital dan auditori. Rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Menyampaikan laporan rencana dan laporan realisasi kegiatan. Berikut informasi sepenuhnya tentang contoh program literasi contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi sd. 3 mengidentifikasi pencapaian hambatan dan tantangan pelaksanaan kegiatan dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan dan menyusun rekomendasi perbaikan selanjutnya. Inilah pembahasan lengkap terkait rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Di dalam Buku 4 Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofeian Berkelanjutan halaman 31 disebutkan bahwa Kegiatan KKG dan MGMP merupakan kegiatan wajib semua guru pada setiap jenjang jabatan sebagaimana telah diatur dalam Rambu-rambu Penyelenggaraan KKGMGMP. Semoga ini mempermudah prosesnya. - Dokumen Laporan pelaksanaan Kegiatan literasi. Berikut ini kutipan teksketerangan dari isi berkas Contoh Program Gerakan Literasi Sekolah. Pada umumnya kota-kota besar penduduknya padat dan banyak arus urbanisasi yakni perpindahan penduduk dari desa ke kota. Source Di dalam Buku 4 Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofeian Berkelanjutan halaman 31 disebutkan bahwa Kegiatan KKG dan MGMP merupakan kegiatan wajib semua guru pada setiap jenjang jabatan sebagaimana telah diatur dalam Rambu-rambu Penyelenggaraan KKGMGMP. Admin blog Seputar Laporan 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi sd dibawah ini. Admin blog Kumpulan Contoh Laporan 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi smp dibawah ini. Begitulah yang dapat admin bagikan terkait contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi smp. Contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi sma. Source 1 Evaluasi Analisa Tindak Lanjut Dan Laporan Pelaksanaan Program Bk Contoh Format Evaluasi Program Bk Guru Ilmu Sosial. Kota Jakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia karena Jakarta adalah Ibukota Negara Indonesia. Contoh Evaluasi Analisis Dan Rencana Tindak Lanjut Layanan Bimbingan Dan Konseling Irvanhermawanto. Pelaksanaan contoh program gerakan literasi di sekolah memang tidaklah mudah sehingga salah syarat keberhasilannya juga adalah telaten dan berkelanjutan. Sekolah kami sedang merintis program literasi. Source Admin blog Temukan Contoh 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh program literasi contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi sd dibawah ini. Rencana laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Manfaat dari rencana pelaksanaan literasi rpl diantaranya sebagai panduan bagi guru dalam memberikan kegiatan literasi pada siswa siswi sehingga lebih sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan literasi dalam waktu yang terbatas. - Disediakan waktu yang cukup untuk kegiatan literasi. Pelaksanaan contoh program gerakan literasi di sekolah memang tidaklah mudah sehingga salah syarat keberhasilannya juga adalah telaten dan berkelanjutan. Source Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi berpikir kritis dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran cf. 3 mengidentifikasi pencapaian hambatan dan tantangan pelaksanaan kegiatan dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan dan menyusun rekomendasi perbaikan selanjutnya. Di dalam Buku 4 Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofeian Berkelanjutan halaman 31 disebutkan bahwa Kegiatan KKG dan MGMP merupakan kegiatan wajib semua guru pada setiap jenjang jabatan sebagaimana telah diatur dalam Rambu-rambu Penyelenggaraan KKGMGMP. Namun Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Mungkin anda pernah mendengar kata Literasi. Source Contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi sma. Namun Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Dalam kegiatan yang sedang berlangsung biasanya ada kondisi dimana terjadi sesuatu yang tidak ada dalam jadwal atau rencana dengan laporan kegiatan sekolah yang dibuat anda bisa menjadikannyabahan evaluasi setelah kegiatan dan dijadikan pelajaran. Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk admin dan lembaga. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Literasi. Source Dokumen Rencana Program Literasi yang tertuang dalam RKTRKAS - Dokumen Penilaian Program Literasi. Berikut ini adalah Contoh Laporan Program Kegiatan Literasi SekolahMadrasah Laporan Program Kegiatan Literasi SekolahMadrasah bisa didownload di bawah ini. - Dokumen Laporan pelaksanaan Kegiatan literasi. Rencana laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Manfaat dari Rencana Pelaksanaan Literasi RPL diantaranya sebagai panduan bagi guru dalam memberikan kegiatan literasi pada siswa siswi sehingga lebih sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan literasi dalam waktu yang terbatas. Source Pendahuluan Literasi tidak sekedar membaca dan menulis namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak visual digital dan auditori. Dan manfaat laporan kegiatan sekolah terakhir adalah untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi. Kota Jakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia karena Jakarta adalah Ibukota Negara Indonesia. Semoga ini mempermudah prosesnya. Manfaat dari Rencana Pelaksanaan Literasi RPL diantaranya sebagai panduan bagi guru dalam memberikan kegiatan literasi pada siswa siswi sehingga lebih sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan literasi dalam waktu yang terbatas. Source Membacamenulis buku dan bacaan lainnya di ruang bacapojok bacatempat yang tersedia. Selamat datang di Dosencoid web digital berbagi ilmu pengetahuan. Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk admin dan lembaga. - Membacamenulis buku dan bacaan lainnya di ruang bacapojok bacatempat yang tersedia. - Dokumen Rencana Program Literasi yang tertuang dalam RKTRKAS - Dokumen Penilaian Program Literasi. Source Berikut ini adalah Contoh Laporan Program Kegiatan Literasi SekolahMadrasah Laporan Program Kegiatan Literasi SekolahMadrasah bisa didownload di bawah ini. Menyampaikan laporan rencana dan laporan realisasi kegiatan. Namun Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Selamat datang di Dosencoid web digital berbagi ilmu pengetahuan. Rencana laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Source Begitulah yang dapat admin bagikan terkait contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi smp. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan bahasa dan budaya UNESCO 2003. Begitulah yang dapat admin bagikan terkait contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi smp. Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk admin dan lembaga. 1 Evaluasi Analisa Tindak Lanjut Dan Laporan Pelaksanaan Program Bk Contoh Format Evaluasi Program Bk Guru Ilmu Sosial. Source Disediakan waktu yang cukup untuk kegiatan literasi. Kota Jakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia karena Jakarta adalah Ibukota Negara Indonesia. Inilah pembahasan lengkap terkait rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi sd. Literasi Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Contoh Format Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan Rmp This is likewise one of the factors by obtaining the soft documents of this contoh format rencana mutu pelaksanaan kegiatan rmp by online. Source Admin blog Kumpulan Contoh Laporan 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi smp dibawah ini. Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk admin dan lembaga. Begitulah yang dapat admin bagikan terkait contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi smp. Admin blog Kumpulan Contoh Laporan 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi smp dibawah ini. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan bahasa dan budaya UNESCO 2003. Source You might not require more grow old to spend to go to the books launch as skillfully as search for them. Anderson Krathwol 2001. Kota Jakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia karena Jakarta adalah Ibukota Negara Indonesia. Di dalam Buku 4 Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofeian Berkelanjutan halaman 31 disebutkan bahwa Kegiatan KKG dan MGMP merupakan kegiatan wajib semua guru pada setiap jenjang jabatan sebagaimana telah diatur dalam Rambu-rambu Penyelenggaraan KKGMGMP. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Literasi RPL Di Sekolah Bapak dan Ibu Guru dimanapun berada. Source Dalam kegiatan yang sedang berlangsung biasanya ada kondisi dimana terjadi sesuatu yang tidak ada dalam jadwal atau rencana dengan laporan kegiatan sekolah yang dibuat anda bisa menjadikannyabahan evaluasi setelah kegiatan dan dijadikan pelajaran. You might not require more grow old to spend to go to the books launch as skillfully as search for them. Mungkin anda pernah mendengar kata Literasi. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Literasi RPL Di Sekolah Bapak dan Ibu Guru dimanapun berada. 1 Evaluasi Analisa Tindak Lanjut Dan Laporan Pelaksanaan Program Bk Contoh Format Evaluasi Program Bk Guru Ilmu Sosial. Source Jangan lupa tinggalkan komentar. - Dokumen Rencana Program Literasi yang tertuang dalam RKTRKAS - Dokumen Penilaian Program Literasi. Jangan lupa tinggalkan komentar. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Literasi RPL Di Sekolah Bapak dan Ibu Guru dimanapun berada. Pada umumnya kota-kota besar penduduknya padat dan banyak arus urbanisasi yakni perpindahan penduduk dari desa ke kota. Source Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi berpikir kritis dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran cf. Manfaat dari rencana pelaksanaan literasi rpl diantaranya sebagai panduan bagi guru dalam memberikan kegiatan literasi pada siswa siswi sehingga lebih sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan literasi dalam waktu yang terbatas. Anderson Krathwol 2001. Admin blog Temukan Contoh 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh program literasi contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi sd dibawah ini. Rencana laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Source Dalam 1 tahun guru diwajibkan mengikuti kegiatan KKGMGMP paling sedikit 12 kali pertemuan dapat berarti dalam setiap bulan ada 1 kali. Rencana laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Admin blog Temukan Contoh 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh program literasi contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi sd dibawah ini. Berikut informasi sepenuhnya tentang contoh program literasi contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi sd. Menyampaikan laporan rencana dan laporan realisasi kegiatan. Source Manfaat dari rencana pelaksanaan literasi rpl diantaranya sebagai panduan bagi guru dalam memberikan kegiatan literasi pada siswa siswi sehingga lebih sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan literasi dalam waktu yang terbatas. Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian sejarah. - Disediakan waktu yang cukup untuk kegiatan literasi. Rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi berpikir kritis dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran cf. This site is an open community for users to do sharing their favorite wallpapers on the internet, all images or pictures in this website are for personal wallpaper use only, it is stricly prohibited to use this wallpaper for commercial purposes, if you are the author and find this image is shared without your permission, please kindly raise a DMCA report to Us. If you find this site good, please support us by sharing this posts to your preference social media accounts like Facebook, Instagram and so on or you can also save this blog page with the title contoh dokumen rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi by using Ctrl + D for devices a laptop with a Windows operating system or Command + D for laptops with an Apple operating system. If you use a smartphone, you can also use the drawer menu of the browser you are using. Whether it’s a Windows, Mac, iOS or Android operating system, you will still be able to bookmark this website. A rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Bukti fisik atau dokumen akreditasi sd mi smp mts sma ma smk mak. 5 butir penilaian metode penilaian dan penskoran bukti fisik 5. Sekolah/madrasah memiliki program gerakan literasi yang . Bukti fisik dokumen yang harus disiapkan adalah program pembiasaan. PROGRAM KEGIATAN LITERASI SD/MI LENGKAP INSTRUMEN MONITORING PELAKSAANAANNYA Buat brogram sih mudah tapi pelaksanaannya yang membutuhkan kemauan, ketelatenan , kesabaran dan terutama keberlanjutannya, itu yang sangat sulit harus selalu dipantau dan dimonitoring, serta jangan lupa pemberian reward sebagai penyemangat dan motivasi. Di sini saya mencoba membuat contoh program Literasi sebagai awal Anda melaksanakan program yang sedang digalakkan pemerintah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerakan Literasi Sekolah merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik, akademisi, penerbit, media massa, masyarakat tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll., dan pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca guru membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target sekolah. Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan pembelajaran disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013. Variasi kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif. Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang terjadwal, dilakukan asesmen agar dampak keberadaan Gerakan Literasi Sekolah dapat diketahui dan terus-menerus dikembangkan. Gerakan Literasi Sekolah diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan. B. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah 1. Tujuan Umum Gerakan Literasi Sekolah Menumbuhkembangkan insan serta ekosistem pendidikan agar menjadi pembelajar sepanjang hayat melalui gerakan literasi sekolah 2. Tujuan Khusus Gerakan Literasi Sekolah a. Menumbuhkembangkan budi pekerti b. Membangun ekosistem literasi sekolah c. Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar learning organization Senge,’90. d. Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan knowledge management e. Menjaga keberlanjutan budaya literasi C. Sasaran Sasaran Gerakan Literasi Sekolah adalah seluruh warga sekolah peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan terutama peserta didik. D. Dasar Hukum Literasi Dasar hukum dalam pembinaan pendidikan karakter antara lain 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 4. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. 5. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan 6. Permendiknas RI Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi 7. Program kerja SD Negeri ......................... tahun pelajaran 2017/2018 BAB II PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI DI SEKOLAH A. Konsep Literasi Sekolah Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi. Ferguson menjabarkan kom- ponen literasi informasi sebagai berikut 1. Literasi Dasar Basic Literacy, yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung. Dalam literasi dasar, kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung counting berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan calculating, mempersepsikan informasi perceiving, mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi drawing berdasar pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi. 2. Literasi Perpustakaan Library Literacy, yaitu kemampuan lanjutan untuk bisa mengoptimalkan Literasi Perpustakaan yang ada. Maksudnya, pemahaman tentang keberadaan perpustakaan sebagai salah satu akses mendapatkan informasi. Pada dasarnya literasi perpustakaan, antara lain, memberikan pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah. 3. Literasi Media Media Literacy, yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik media radio, media televisi, media digital media internet, dan memahami tujuan penggunaannya. Secara gamblang saat ini bisa dilihat di masyarakat kita bahwa media lebih sebagai hiburan semata. Kita belum terlalu jauh memanfaatkan media sebagai alat untuk pemenuhan informasi tentang pengetahuan dan memberikan persepsi positif dalam menambah pengetahuan. 4. Literasi Teknologi Technology Literacy, yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras hardware, peranti lunak software, serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya, dapat memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam praktiknya, juga pemahaman menggunakan komputer Computer Literacy yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyim- pan dan mengelola data, serta menjalankan program perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat. 5. Literasi Visual Visual Literacy, adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang setiap hari membanjiri kita, baik dalam bentuk tercetak, di televisi maupun internet, haruslah terkelola dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan kepatutan. Literasi yang komprehensif dan saling terkait ini memampukan seseorang untuk berkontribusi kepada masyarakatnya sesuai dengan kompetensi dan perannya sebagai warga negara global global citizen.Dalam konteks Indonesia, kelima keterampilan tersebut perlu diawali dengan literasi usia dini yang mencakup fonetik, alfabet, kosakata, sadar dan memaknai materi cetak print awareness, dan kemampuan menggambarkan dan menceritakan kembali narrative skills. Pemahaman literasi dini sangat penting dipahami oleh masyarakat karena menjamurnya lembaga bimbingan belajar baca-tulis-hitung bagi batita dan balita dengan cara yang kurang sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, perlu diberi perhatian terhadap keberlangsungan pendidikan literasi usia dini berlanjut ke literasi dasar. Dalam pendidikan formal, peran aktif para pemangku kepentingan, yaitu kepala sekolah, guru, tenaga pendidik, dan pustakawan sangat berpengaruh untuk memfasilitasi pengem- bangan komponen literasi peserta didik. Selain itu, diperlukan juga pendekatan cara belajar-mengajar yang keberpihakannya jelas tertuju kepada komponen-komponen literasi ini. Kesempatan peserta didik terpajan dengan kelima komponen literasi akan menentukan kesiapan peserta didik berinteraksi dengan literasi visual. Sebagai langkah awal, dapat disimpulkan bahwa diperlukan perubahan paradigma semua pemangku kepentingan untuk terciptanya lingkungan literasi ini. B. Prinsip-prinsip pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah Menurut Beers 2009, praktik-praktik yang baik dalam gerakan literasi sekolah menekankan prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang bisa diprediksi. 2. Program literasi yang baik bersifat berimbang Sekolah yang menerapkan program literasi berimbang menyadari bahwa tiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Dengan demikian, diperlukan berbagai strategi membaca dan jenis teks yang bervariasi pula. 3. Program literasi berlangsung di semua area kurikulum Pembiasaan dan pembelajaran literasi di sekolah adalah tanggung jawab semua guru di semua mata pelajaran. Pembelajaran di mata pelajaran apapun membutuhkan bahasa, terutama membaca dan menulis. Dengan demikian, pengembangan profesional guru dalam hal literasi perlu diberikan kepada guru semua mata pelajaran. 4. Tidak ada istilah terlalu banyak untuk membaca dan menulis yang bermakna Kegiatan membaca dan menulis di kelas perlu dilakukan kapan pun kondisi di kelas memungkinkan. Untuk itu, perlu ditekankan bentuk kegiatan yang bermakna dan kontekstual. Misalnya, menulis surat untuk wali kota’ atau membaca untuk ibu’ adalah contoh-contoh kegiatan yang bermakna dan memberikan kesan kuat kepada peserta didik. 5. Diskusi dan strategi bahasa lisan sangat penting Kelas berbasis literasi yang kuat akan melakukan berbagai kegiatan lisan berupa diskusi tentang buku selama pembelajaran di kelas. Kegiatan diskusi ini juga harus membuka kemungkinan untuk perbedaan pendapat agar kemampuan berpikir kritis dapat diasah. Peserta didik perlu belajar untuk menyampaikan perasaan dan pendapatnya, saling mendengarkan, dan menghormati perbedaan pandangan satu sama lain. 6. Keberagaman perlu dirayakan di kelas dan sekolah Penting bagi pendidik untuk tidak hanya menerima perbedaan, namun juga merayakannya melalui agenda literasi di sekolah. Buku-buku yang disediakan untuk bahan bacaan peserta didik perlu merefleksikan kekayaan budaya Indonesia agar peserta didik dapat terpajan pada pengalaman multikultural sebanyak mungkin. LATIHAN SOAL US/USP TAHUN 2020 COBA KLIK C. Strategi Membangun Budaya Literasi Sekolah Agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam pengembangan budaya literasi, Beers, dkk. 2009 dalam buku A Principal’s Guide to Literacy Instruction, menyampaikan beberapa strategi untuk menciptakan budaya literasi yang positif di sekolah. 1. Lingkungan fisik ramah literasi Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat pengunjung. Pada dasarnya, lingkungan fisik haruslah ramah dan kondusif untuk pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan budaya literasi memiliki beberapa kondisi, antara lain karya peserta didik dipajang di seluruh penjuru sekolah, termasuk koridor dan kantor kepala sekolah dan guru. Selain itu, karya-karya peserta didik diganti secara rutin untuk memberikan kesempatan kepada semua kelas untuk menjadi perhatian. Selain itu, buku dan bahan bacaan lain dapat didapat dengan mudah di pojok baca di semua kelas, kantor, dan ruang lain di sekolah. Kantor kepala sekolah idealnya juga memajang karya peserta didik dan buku-buku bacaan anak. Ruang pimpinan dengan pajangan karya peserta didik akan memberikan kesan positif tentang komitmen sekolah terhadap pengembangan budaya literat. 2. Lingkungan sosial dan afektif Sekolah dibangun melalui model komunikasi dan interaksi seluruh komponen sekolah. Ini dapat dibentuk dengan cara pemberian pengakuan atas pencapaian peserta didik sepanjang tahun. Pemberian penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera setiap minggu untuk menghargai kemajuan peserta didik di semua aspek. Sesuai dengan semangat literasi, prestasi yang dihargai tidak hanya akademik, namun juga sikap dan upaya peserta didik. Dengan demikian, setiap peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh penghargaan sekolah. Selain itu, literasi mewarnai semua perayaan penting di sepanjang tahun pelajaran. Ini bisa direalisasikan dalam bentuk festival buku, lomba poster, mendongeng, karnaval tokoh buku cerita, dan sebagainya. Pimpinan sekolah harus mengambil peran aktif dalam menggerakkan literasi. Yang bisa dilakukan, antara lain membangun budaya kolaboratif antarguru dan staf sekolah. Dengan demikian, setiap orang dapat terlibat sesuai kepakaran masing-masing. Peran orang tua sebagai sukarelawan dalam gerakan literasi akan semakin memperkuat komitmen sekolah dalam pengembangan budaya literat. 3. Lingkungan akademik Lingkungan fisik dan sosial akan dapat dibangun bila lingkungan akademik tercipta. Ini dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Pimpinan sekolah dapat membentuk tim literasi. Tim ini bertugas untuk membuat perencanaan dan asesmen program. Adanya Tim Literasi Sekolah bisa memastikan terciptanya suasana akademik yang kondusif, yang mampu membuat seluruh anggota komunitas sekolah antusias untuk belajar. Sekolah harus memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya dengan menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan membacakan buku dengan nyaring selama 15-30 menit sebelum pelajaran berlangsung, minimal 3 kali seminggu. Waktu untuk kegiatan berliterasi ini sedapat mungkin tidak dikorbankan untuk kegiatan lain yang tidak perlu. Untuk menunjang kemampuan guru dan staf, mereka perlu diberikan kesempatan mengikuti program pelatihan tenaga kependidikan untuk peningkatan kapasitas literasi. D. Pelaksanaan Literasi di SD Negeri ......................... Program Gerakan Literasi SD Negeri ......................... dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah. Kesiapan ini mencakup kesiapan kapasitas sekolah ketersediaan fasilitas, bahan bacaan, sarana, prasarana literasi, kesiapan warga sekolah, dan kesiapan sistem pendukung lainnya partisipasi publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan. Adapun ketiga tahapan tersebut adalah sebagai berikut 1. Tahap ke-1 Pembiasaan Pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di ekosistem sekolah Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi peserta didik. 2. Tahap ke-2 Pengembangan Pengembangan minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi bacaan pengayaan Anderson & Krathwol, 2001. 3. Tahap ke-3 Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran cf. Anderson & Krathwol, 2001. Dalam tahap ini ada tagihan yang sifatnya akademis terkait dengan mata pelajaran. E. Monitoring dan Evaluasi Literasi Monitoring dan Evaluasi bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kualitas program Gerakan Literasi Sekolah sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, tujuan monitoring dan evaluasi gerakan literasi adalah sebagai berikut 1. Melakukan pengamatan dan pembimbingan secara langsung keterlaksanaan program gerakan literasi di sekolah. 2. Memperoleh gambaran mutu gerakan literasi di sekolah secara umum. 3. Melihat kendala-kendala yang terjadi 4. Mengumpulkan dan menganalisis data yang ditemukan di lapangan untuk menyusun rekomendasi terkait perbaikan pelaksanaan program gerakan literasi sekolah ke depan 5. Mengetahui tingkat keberhasilan implementasi program gerakan literasi di sekolah. F. Tindak Lanjut Literasi Hasil monitoring dan evaluasi dari implementasi program gerakan literasi sekolah digunakan sebagai acuan untuk menyempurnakan program, mencakup penyempurnaan rancangan, mekanisme pelaksanaan, dukungan fasilitas, sumber daya manusia, dan manajemen sekolah yang terkait dengan implementasi program. BAB III silahkan download karena berisi tabel rancangan program kegiatan literasi yang akan dileksanakan di sekolah BAB IV PENUTUP Program gerakan literasi sekolah merupakan pedoman bagi sekolah dalam upaya menciptakan ekosistem sekolah yang literat. Ekosistem yang literat adalah lingkungan sekolah yang 1. menyenangkan dan ramah anak, sehingga menumbuhkan semangat warganya dalam belajar; 2. semua warganya menunjukkan empati, peduli, dan menghargai sesama; 3. menumbuhkan semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan; 4. memampukan warganya untuk cakap berkomunikasi dan dapat berkontribusi kepada lingkungan sosialnya; dan 5. mengakomodasi partisipasi seluruh warga dan lingkungan eksternal sekolah. Kemampuan literasi ditumbuhkan secara berkesinambungan pada setiap jenjang pendidikan. Perkembangan teknologi dan media menuntut kemampuan literasi peserta didik yang terintegrasi, dengan fokus kepada aspek krea¬tivitas, kemampuan komunikasi, kemampuan berpikir kritis, dan satu hal yang penting adalah kemampuan untuk menggunakan media secara aman media safety. Instrumen Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Literasi Silahkan download pada link ........................., 18 Juli 2018 Kepala Sekolah ......................... NIP. ……………………. Pembaca yang budiman, jika Anda merasa bahwa artikel di blog ini bermanfaat, silakan bagikan ke media sosial lewat tombol share di bawah ini VEqBrE.
  • gttbcx8lgs.pages.dev/154
  • gttbcx8lgs.pages.dev/835
  • gttbcx8lgs.pages.dev/514
  • gttbcx8lgs.pages.dev/505
  • gttbcx8lgs.pages.dev/612
  • gttbcx8lgs.pages.dev/37
  • gttbcx8lgs.pages.dev/729
  • gttbcx8lgs.pages.dev/389
  • dokumen laporan pelaksanaan kegiatan literasi