Jakarta-. Surat Al-Kahfi terdiri dari 110 ayat. Namun kali ini, kita akan membahas surat Al-Kahfi ayat 51-60. Keutamaan surat Al-Kahfi ialah akan membawa kita kepada kebaikan dan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Hari Jum'at menjadi salah satu waktu yang disunnahkan untuk membaca surat Al-Kahfi yang dimulai dari tenggelamnya matahari pada hari
Alif-Lãm-Mĩm. — Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran Alif, Lām, — Saheeh International Do people think once they say, “We believe,” that they will be left without being put to the test? — Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran Do the people think that they will be left to say, "We believe" and they will not be tried? — Saheeh International ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ We certainly tested those before them. And ˹in this way˺ Allah will clearly distinguish between those who are truthful and those who are liars. — Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran But We have certainly tried those before them, and Allah will surely make evident those who are truthful, and He will surely make evident the liars. — Saheeh International Or do the evildoers ˹simply˺ think that they will escape Us? How wrong is their judgment! — Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran Or do those who do evil deeds think they can outrun [ escape] Us? Evil is what they judge. — Saheeh International ﯨ ﯩ ﯪ ﯫ ﯬ ﯭ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴ ﯵ Whoever hopes for the meeting with Allah, ˹let them know that˺ Allah’s appointed time is sure to come. He is the All-Hearing, All-Knowing. — Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran Whoever should hope for the meeting with Allah - indeed, the term [decreed by] Allah is coming. And He is the Hearing, the Knowing. — Saheeh International And whoever strives ˹in Allah’s cause˺, only does so for their own good. Surely Allah is not in need of ˹any of˺ His creation. — Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran And whoever strives only strives for [the benefit of] himself. Indeed, Allah is Free from need of the worlds. — Saheeh International ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ As for those who believe and do good, We will certainly absolve them of their sins, and reward them according to the best of what they used to do. — Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran And those who believe and do righteous deeds - We will surely remove from them their misdeeds and will surely reward them according to the best of what they used to do. — Saheeh International ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ We have commanded people to honour their parents. But if they urge you to associate with Me what you have no knowledge of,1 then do not obey them. To Me you will ˹all˺ return, and then I will inform you of what you used to do. — Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran And We have enjoined upon man goodness to parents. But if they endeavor to make you associate with Me that of which you have no knowledge,1 do not obey them. To Me is your return, and I will inform you about what you used to do. — Saheeh International Those who believe and do good will surely be admitted by Us into ˹the company of˺ the righteous. — Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran And those who believe and do righteous deeds - We will surely admit them among the righteous [into Paradise]. — Saheeh International ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ There are some who say, “We believe in Allah,” but when they suffer in the cause of Allah, they mistake ˹this˺ persecution at the hands of people for the punishment of Allah. But when victory comes from your Lord, they surely say ˹to the believers˺, “We have always been with you.” Does Allah not know best what is in the hearts of all beings? — Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran And of the people are some who say, "We believe in Allah," but when one [of them] is harmed for [the cause of] Allah, he considers the trial [ harm] of the people as [if it were] the punishment of Allah. But if victory comes from your Lord, they say, "Indeed, We were with you." Is not Allah most knowing of what is within the breasts of the worlds [ all creatures]? — Saheeh International Allah will certainly distinguish between those who have ˹sure˺ faith and the hypocrites. — Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran And Allah will surely make evident those who believe, and He will surely make evident the hypocrites. — Saheeh International
Samaseperti hukum tajwid lain, idgham bilagunnah juga ditemukan dalam surat pendek. Arab latin: Wa lam yakul lahụ (QS Al Ikhlas ayat 4). 5. Idgham bighunnah. Cara baca idham bighunnah sama dengan idgham bilaghunnah. Namun idgham bighunnah memiliki empat huruf yaitu ya (ي), nun (ن), mim (م), wawu (و).
الٓمٓArab-Latin alif lām mīmArtinya 1. Alif laam miimأَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَa ḥasiban-nāsu ay yutrakū ay yaqụlū āmannā wa hum lā yuftanụn2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?وَلَقَدْ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْكَٰذِبِينَwa laqad fatannallażīna ming qablihim fa laya’lamannallāhullażīna ṣadaqụ walaya’lamannal-kāżibīn3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang حَسِبَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ أَن يَسْبِقُونَا ۚ سَآءَ مَا يَحْكُمُونَam ḥasiballażīna ya’malụnas-sayyi`āti ay yasbiqụnā, sā`a mā yaḥkumụn4. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari azab Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ ٱللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ ٱللَّهِ لَءَاتٍ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُmang kāna yarjụ liqā`allāhi fa inna ajalallāhi la`āt, wa huwas-samī’ul-alīm5. Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَwa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun anil-ālamīn6. Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ ٱلَّذِى كَانُوا۟ يَعْمَلُونَwallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti lanukaffiranna an-hum sayyi`ātihim wa lanajziyannahum aḥsanallażī kānụ ya’malụn7. Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِن جَٰهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَآ ۚ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَwa waṣṣainal-insāna biwālidaihi ḥusnā, wa in jāhadāka litusyrika bī mā laisa laka bihī ilmun fa lā tuṭi’humā, ilayya marji’ukum fa unabbi`ukum bimā kuntum ta’malụn8. Dan Kami wajibkan manusia berbuat kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِى ٱلصَّٰلِحِينَwallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti lanudkhilannahum fiṣ-ṣāliḥīn9. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan Kami masukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ فَإِذَآ أُوذِىَ فِى ٱللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ ٱلنَّاسِ كَعَذَابِ ٱللَّهِ وَلَئِن جَآءَ نَصْرٌ مِّن رَّبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ ۚ أَوَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِى صُدُورِ ٱلْعَٰلَمِينَwa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi fa iżā ụżiya fillāhi ja’ala fitnatan-nāsi ka’ażābillāh, wa la`in jā`a naṣrum mir rabbika layaqụlunna innā kunnā ma’akum, a wa laisallāhu bi`a’lama bimā fī ṣudụril-ālamīn10. Dan di antara manusia ada orang yang berkata “Kami beriman kepada Allah”, maka apabila ia disakiti karena ia beriman kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata “Sesungguhnya kami adalah besertamu”. Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?وَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَArab-Latin wa laya’lamannallāhullażīna āmanụ wa laya’lamannal-munāfiqīnArtinya 11. Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّبِعُوا۟ سَبِيلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطَٰيَٰكُمْ وَمَا هُم بِحَٰمِلِينَ مِنْ خَطَٰيَٰهُم مِّن شَىْءٍ ۖ إِنَّهُمْ لَكَٰذِبُونَwa qālallażīna kafarụ lillażīna āmanuttabi’ụ sabīlanā walnaḥmil khaṭāyākum, wa mā hum biḥāmilīna min khaṭāyāhum min syaī`, innahum lakāżibụn12. Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman “Ikutilah jalan kami, dan nanti kami akan memikul dosa-dosamu”, dan mereka sendiri sedikitpun tidak sanggup, memikul dosa-dosa mereka. Sesungguhnya mereka adalah benar-benar orang أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالًا مَّعَ أَثْقَالِهِمْ ۖ وَلَيُسْـَٔلُنَّ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ عَمَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُونَwa layaḥmilunna aṡqālahum wa aṡqālam ma’a aṡqālihim wa layus`alunna yaumal-qiyāmati ammā kānụ yaftarụn13. Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban dosa mereka, dan beban-beban dosa yang lain di samping beban-beban mereka sendiri, dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُمْ ظَٰلِمُونَwa laqad arsalnā nụḥan ilā qaumihī fa labiṡa fīhim alfa sanatin illā khamsīna āmā, fa akhażahumuṭ-ṭụfānu wa hum ẓālimụn14. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang وَأَصْحَٰبَ ٱلسَّفِينَةِ وَجَعَلْنَٰهَآ ءَايَةً لِّلْعَٰلَمِينَfa anjaināhu wa aṣ-hābas-safīnati wa ja’alnāhā āyatal lil-ālamīn15. Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱتَّقُوهُ ۖ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَwa ibrāhīma iż qāla liqaumihi’budullāha wattaqụh, żālikum khairul lakum ing kuntum ta’lamụn16. Dan ingatlah Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya “Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَٰنًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَٱبْتَغُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥٓ ۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَinnamā ta’budụna min dụnillāhi auṡānaw wa takhluqụna ifkā, innallażīna ta’budụna min dụnillāhi lā yamlikụna lakum rizqan fabtagụ indallāhir-rizqa wa’budụhu wasykurụ lah, ilaihi turja’ụn17. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan تُكَذِّبُوا۟ فَقَدْ كَذَّبَ أُمَمٌ مِّن قَبْلِكُمْ ۖ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُwa in tukażżibụ fa qad każżaba umamum ming qablikum, wa mā alar-rasụli illal-balāgul-mubīn18. Dan jika kamu orang kafir mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan agama Allah dengan seterang-terangnya”.أَوَلَمْ يَرَوْا۟ كَيْفَ يُبْدِئُ ٱللَّهُ ٱلْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُۥٓ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌa wa lam yarau kaifa yubdi`ullāhul-khalqa ṡumma yu’īduh, inna żālika alallāhi yasīr19. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan manusia dari permulaannya, kemudian mengulanginya kembali. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ بَدَأَ ٱلْخَلْقَ ۚ ثُمَّ ٱللَّهُ يُنشِئُ ٱلنَّشْأَةَ ٱلْءَاخِرَةَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌqul sīrụ fil-arḍi fanẓurụ kaifa bada`al-khalqa ṡummallāhu yunsyi`un-nasy`atal-ākhirah, innallāha alā kulli syai`ing qadīr20. Katakanlah “Berjalanlah di muka bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan manusia dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala مَن يَشَآءُ وَيَرْحَمُ مَن يَشَآءُ ۖ وَإِلَيْهِ تُقْلَبُونَArab-Latin yu’ażżibu may yasyā`u wa yar-ḥamu may yasyā`, wa ilaihi tuqlabụnArtinya 21. Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya, dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan أَنتُم بِمُعْجِزِينَ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِى ٱلسَّمَآءِ ۖ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍwa mā antum bimu’jizīna fil-arḍi wa lā fis-samā`i wa mā lakum min dụnillāhi miw waliyyiw wa lā naṣīr22. Dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri dari azab Allah di bumi dan tidak pula di langit dan sekali-kali tiadalah bagimu pelindung dan penolong selain كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَلِقَآئِهِۦٓ أُو۟لَٰٓئِكَ يَئِسُوا۟ مِن رَّحْمَتِى وَأُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌwallażīna kafarụ bi`āyātillāhi wa liqā`ihī ulā`ika ya`isụ mir raḥmatī wa ulā`ika lahum ażābun alīm23. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ ٱقْتُلُوهُ أَوْ حَرِّقُوهُ فَأَنجَىٰهُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلنَّارِ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَfa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qāluqtulụhu au ḥarriqụhu fa anjāhullāhu minan-nār, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụn24. Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim, selain mengatakan “Bunuhlah atau bakarlah dia”, lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang إِنَّمَا ٱتَّخَذْتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَٰنًا مَّوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ ثُمَّ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُم بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُم بَعْضًا وَمَأْوَىٰكُمُ ٱلنَّارُ وَمَا لَكُم مِّن نَّٰصِرِينَwa qāla innamattakhażtum min dụnillāhi auṡānam mawaddata bainikum fil-ḥayātid-dun-yā, ṡumma yaumal-qiyāmati yakfuru ba’ḍukum biba’ḍiw wa yal’anu ba’ḍukum ba’ḍaw wa ma`wākumun-nāru wa mā lakum min nāṣirīn25. Dan berkata Ibrahim “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian yang lain dan sebahagian kamu melaknati sebahagian yang lain; dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para فَـَٔامَنَ لَهُۥ لُوطٌ ۘ وَقَالَ إِنِّى مُهَاجِرٌ إِلَىٰ رَبِّىٓ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُfa āmana lahụ lụṭ, wa qāla innī muhājirun ilā rabbī, innahụ huwal-azīzul-ḥakīm26. Maka Luth membenarkan kenabiannya. Dan berkatalah Ibrahim “Sesungguhnya aku akan berpindah ke tempat yang diperintahkan Tuhanku kepadaku; sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha لَهُۥٓ إِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِى ذُرِّيَّتِهِ ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلْكِتَٰبَ وَءَاتَيْنَٰهُ أَجْرَهُۥ فِى ٱلدُّنْيَا ۖ وَإِنَّهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّٰلِحِينَwa wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya’qụba wa ja’alnā fī żurriyyatihin-nubuwwata wal-kitāba wa ātaināhu ajrahụ fid-dun-yā, wa innahụ fil-ākhirati laminaṣ-ṣāliḥīn27. Dan Kami anugrahkan kepda Ibrahim, Ishak dan Ya’qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلْفَٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ ٱلْعَٰلَمِينَwa lụṭan iż qāla liqaumihī innakum lata`tụnal-fāḥisyata mā sabaqakum bihā min aḥadim minal-ālamīn28. Dan ingatlah ketika Luth berkata pepada kaumnya “Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu”.أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ ٱلسَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِى نَادِيكُمُ ٱلْمُنكَرَ ۖ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ ٱئْتِنَا بِعَذَابِ ٱللَّهِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَa innakum lata`tụnar-rijāla wa taqṭa’ụnas-sabīla wa ta`tụna fī nādīkumul-mungkar, fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qālu`tinā bi’ażābillāhi ing kunta minaṣ-ṣādiqīn29. Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar”.قَالَ رَبِّ ٱنصُرْنِى عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْمُفْسِدِينَqāla rabbinṣurnī alal-qaumil-mufsidīn30. Luth berdoa “Ya Tuhanku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas kaum yang berbuat kerusakan itu”.وَلَمَّا جَآءَتْ رُسُلُنَآ إِبْرَٰهِيمَ بِٱلْبُشْرَىٰ قَالُوٓا۟ إِنَّا مُهْلِكُوٓا۟ أَهْلِ هَٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِ ۖ إِنَّ أَهْلَهَا كَانُوا۟ ظَٰلِمِينَArab-Latin wa lammā jā`at rusulunā ibrāhīma bil-busyrā qālū innā muhlikū ahli hāżihil-qaryah, inna ahlahā kānụ ẓālimīnArtinya 31. Dan tatkala utusan Kami para malaikat datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan “Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk negeri Sodom ini; sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zalim”.قَالَ إِنَّ فِيهَا لُوطًا ۚ قَالُوا۟ نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَن فِيهَا ۖ لَنُنَجِّيَنَّهُۥ وَأَهْلَهُۥٓ إِلَّا ٱمْرَأَتَهُۥ كَانَتْ مِنَ ٱلْغَٰبِرِينَqāla inna fīhā lụṭā, qālụ naḥnu a’lamu biman fīhā lanunajjiyannahụ wa ahlahū illamra`atahụ kānat minal-gābirīn32. Berkata Ibrahim “Sesungguhnya di kota itu ada Luth”. Para malaikat berkata “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya. Dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal dibinasakan.وَلَمَّآ أَن جَآءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِىٓءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالُوا۟ لَا تَخَفْ وَلَا تَحْزَنْ ۖ إِنَّا مُنَجُّوكَ وَأَهْلَكَ إِلَّا ٱمْرَأَتَكَ كَانَتْ مِنَ ٱلْغَٰبِرِينَwa lammā an jā`at rusulunā lụṭan sī`a bihim wa ḍāqa bihim żar’aw wa qālụ lā takhaf wa lā taḥzan, innā munajjụka wa ahlaka illamra`ataka kānat minal-gābirīn33. Dan tatkala datang utusan-utusan Kami para malaikat itu kepada Luth, dia merasa susah karena kedatangan mereka, dan merasa tidak punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata “Janganlah kamu takut dan jangan pula susah. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali isterimu, dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal dibinasakan”.إِنَّا مُنزِلُونَ عَلَىٰٓ أَهْلِ هَٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِ رِجْزًا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ بِمَا كَانُوا۟ يَفْسُقُونَinnā munzilụna alā ahli hāżihil-qaryati rijzam minas-samā`i bimā kānụ yafsuqụn34. Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit atas penduduk kota ini karena mereka berbuat تَّرَكْنَا مِنْهَآ ءَايَةًۢ بَيِّنَةً لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَwa laqat taraknā min-hā āyatam bayyinatal liqaumiy ya’qilụn35. Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا فَقَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱرْجُوا۟ ٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَwa ilā madyana akhāhum syu’aiban fa qāla yā qaumi’budullāha warjul-yaumal-ākhira wa lā ta’ṡau fil-arḍi mufsidīn36. Dan Kami telah mengutus kepada penduduk Mad-yan, saudara mereka Syu’aib, maka ia berkata “Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah pahala hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan”.فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَfa każżabụhu fa akhażat-humur-rajfatu fa aṣbaḥụ fī dārihim jāṡimīn37. Maka mereka mendustakan Syu’aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal وَثَمُودَا۟ وَقَد تَّبَيَّنَ لَكُم مِّن مَّسَٰكِنِهِمْ ۖ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ أَعْمَٰلَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ ٱلسَّبِيلِ وَكَانُوا۟ مُسْتَبْصِرِينَwa ādaw wa ṡamụda wa qat tabayyana lakum mim masākinihim, wa zayyana lahumusy-syaiṭānu a’mālahum fa ṣaddahum anis-sabīli wa kānụ mustabṣirīn38. Dan juga kaum Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu kehancuran mereka dari puing-puing tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan Allah, sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam,وَقَٰرُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَٰمَٰنَ ۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مُّوسَىٰ بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَٱسْتَكْبَرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا كَانُوا۟ سَٰبِقِينَwa qārụna wa fir’auna wa hāmān, wa laqad jā`ahum mụsā bil-bayyināti fastakbarụ fil-arḍi wa mā kānụ sābiqīn39. dan juga Karun, Fir’aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan membawa bukti-bukti keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput dari kehancuran itu.فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنۢبِهِۦ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ ٱلصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ ٱلْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَfa kullan akhażnā biżambihī fa min-hum man arsalnā alaihi ḥāṣibā, wa min-hum man akhażat-huṣ-ṣaiḥah, wa min-hum man khasafnā bihil-arḍ, wa min-hum man agraqnā, wa mā kānallāhu liyaẓlimahum wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụn40. Maka masing-masing mereka itu Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلْعَنكَبُوتِ ٱتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ ٱلْبُيُوتِ لَبَيْتُ ٱلْعَنكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَArab-Latin maṡalullażīnattakhażụ min dụnillāhi auliyā`a kamaṡalil-angkabụt, ittakhażat baitā, wa inna auhanal-buyụti labaitul-angkabụt, lau kānụ ya’lamụnArtinya 41. Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ مِن شَىْءٍ ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُinnallāha ya’lamu mā yad’ụna min dụnihī min syaī`, wa huwal-azīzul-ḥakīm42. Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha ٱلْأَمْثَٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ وَمَا يَعْقِلُهَآ إِلَّا ٱلْعَٰلِمُونَwa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nās, wa mā ya’qiluhā illal-ālimụn43. Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang ٱللَّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّلْمُؤْمِنِينَkhalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, inna fī żālika la`āyatal lil-mu`minīn44. Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَutlu mā ụḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta tan-hā anil-faḥsyā`i wal-mungkar, walażikrullāhi akbar, wallāhu ya’lamu mā taṣna’ụn45. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab Al Quran dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah shalat adalah lebih besar keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu وَلَا تُجَٰدِلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ إِلَّا ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مِنْهُمْ ۖ وَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا بِٱلَّذِىٓ أُنزِلَ إِلَيْنَا وَأُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَٰهُنَا وَإِلَٰهُكُمْ وَٰحِدٌ وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَwa lā tujādilū ahlal-kitābi illā billatī hiya aḥsanu illallażīna ẓalamụ min-hum wa qụlū āmannā billażī unzila ilainā wa unzila ilaikum wa ilāhunā wa ilāhukum wāḥiduw wa naḥnu lahụ muslimụn46. Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah “Kami telah beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri”.وَكَذَٰلِكَ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ ۚ فَٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ ۖ وَمِنْ هَٰٓؤُلَآءِ مَن يُؤْمِنُ بِهِۦ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَّا ٱلْكَٰفِرُونَwa każālika anzalnā ilaikal-kitāb, fallażīna ātaināhumul-kitāba yu`minụna bih, wa min hā`ulā`i may yu`minu bih, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illal-kāfirụn47. Dan demikian pulalah Kami turunkan kepadamu Al Kitab Al Quran. Maka orang-orang yang telah kami berikan kepada mereka Al Kitab Taurat mereka beriman kepadanya Al Quran; dan di antara mereka orang-orang kafir Mekah ada yang beriman kepadanya. Dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat kami selain orang-orang كُنتَ تَتْلُوا۟ مِن قَبْلِهِۦ مِن كِتَٰبٍ وَلَا تَخُطُّهُۥ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَّٱرْتَابَ ٱلْمُبْطِلُونَwa mā kunta tatlụ ming qablihī ming kitābiw wa lā takhuṭṭuhụ biyamīnika iżal lartābal-mubṭilụn48. Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya Al Quran sesuatu Kitabpun dan kamu tidak pernah menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata kamu pernah membaca dan menulis, benar-benar ragulah orang yang mengingkarimu.بَلْ هُوَ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ فِى صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَّا ٱلظَّٰلِمُونَbal huwa āyātum bayyinātun fī ṣudụrillażīna ụtul-ilm, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illaẓ-ẓālimụn49. Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ ءَايَٰتٌ مِّن رَّبِّهِۦ ۖ قُلْ إِنَّمَا ٱلْءَايَٰتُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٌ مُّبِينٌwa qālụ lau lā unzila alaihi āyātum mir rabbih, qul innamal-āyātu indallāh, wa innamā ana nażīrum mubīn50. Dan orang-orang kafir Mekah berkata “Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah “Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata”.أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَىٰ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَArab-Latin a wa lam yakfihim annā anzalnā alaikal-kitāba yutlā alaihim, inna fī żālika laraḥmataw wa żikrā liqaumiy yu`minụnArtinya 51. Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab Al Quran sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam Al Quran itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang كَفَىٰ بِٱللَّهِ بَيْنِى وَبَيْنَكُمْ شَهِيدًا ۖ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱلْبَٰطِلِ وَكَفَرُوا۟ بِٱللَّهِ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَqul kafā billāhi bainī wa bainakum syahīdā, ya’lamu mā fis-samāwāti wal-arḍ, wallażīna āmanụ bil-bāṭili wa kafarụ billāhi ulā`ika humul-khāsirụn52. Katakanlah “Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang بِٱلْعَذَابِ ۚ وَلَوْلَآ أَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَآءَهُمُ ٱلْعَذَابُ وَلَيَأْتِيَنَّهُم بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَwa yasta’jilụnaka bil-ażāb, walau lā ajalum musammal lajā`ahumul-ażāb, wa laya`tiyannahum bagtataw wa hum lā yasy’urụn53. Dan mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Kalau tidaklah karena waktu yang telah ditetapkan, benar-benar telah datang azab kepada mereka, dan azab itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak بِٱلْعَذَابِ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌۢ بِٱلْكَٰفِرِينَyasta’jilụnaka bil-ażāb, wa inna jahannama lamuḥīṭatum bil-kāfirīn54. Mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya Jahannam benar-benar meliputi orang-orang yang kafir,يَوْمَ يَغْشَىٰهُمُ ٱلْعَذَابُ مِن فَوْقِهِمْ وَمِن تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ وَيَقُولُ ذُوقُوا۟ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَyauma yagsyāhumul-ażābu min fauqihim wa min taḥti arjulihim wa yaqụlu żụqụ mā kuntum ta’malụn55. pada hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka dan Allah berkata kepada mereka “Rasailah pembalasan dari apa yang telah kamu kerjakan”.يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ أَرْضِى وَٰسِعَةٌ فَإِيَّٰىَ فَٱعْبُدُونِyā ibādiyallażīna āmanū inna arḍī wāsi’atun fa iyyāya fa’budụn56. Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَkullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja’ụn57. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُم مِّنَ ٱلْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ نِعْمَ أَجْرُ ٱلْعَٰمِلِينَwallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti lanubawwi`annahum minal-jannati gurafan tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, ni’ma ajrul-āmilīn58. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal,ٱلَّذِينَ صَبَرُوا۟ وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَallażīna ṣabarụ wa alā rabbihim yatawakkalụn59. yaitu yang bersabar dan bertawakkal kepada مِّن دَآبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا ٱللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُwa ka`ayyim min dābbatil lā taḥmilu rizqahallāhu yarzuquhā wa iyyākum wa huwas-samī’ul-alīm60. Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُ ۖ فَأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَArab-Latin wa la`in sa`altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara layaqụlunnallāh, fa annā yu`fakụnArtinya 61. Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab “Allah”, maka betapakah mereka dapat dipalingkan dari jalan yang benar.ٱللَّهُ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌallāhu yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u min ibādihī wa yaqdiru lah, innallāha bikulli syai`in alīm62. Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ مِنۢ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُ ۚ قُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَwa la`in sa`altahum man nazzala minas-samā`i mā`an fa aḥyā bihil-arḍa mim ba’di mautihā layaqụlunnallāhu qulil-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā ya’qilụn63. Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?” Tentu mereka akan menjawab “Allah”, Katakanlah “Segala puji bagi Allah”, tetapi kebanyakan mereka tidak memahaminya.وَمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَwa mā hāżihil-ḥayātud-dun-yā illā lahwuw wa la’ib, wa innad-dāral-ākhirata lahiyal-ḥayawān, lau kānụ ya’lamụn64. Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka رَكِبُوا۟ فِى ٱلْفُلْكِ دَعَوُا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّىٰهُمْ إِلَى ٱلْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَfa iżā rakibụ fil-fulki da’awullāha mukhliṣīna lahud-dīn, fa lammā najjāhum ilal-barri iżā hum yusyrikụn65. Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allahلِيَكْفُرُوا۟ بِمَآ ءَاتَيْنَٰهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُوا۟ ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَliyakfurụ bimā ātaināhum wa liyatamatta’ụ, fa saufa ya’lamụn66. agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka hidup bersenang-senang dalam kekafiran. Kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatannya.أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا ءَامِنًا وَيُتَخَطَّفُ ٱلنَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ ۚ أَفَبِٱلْبَٰطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ ٱللَّهِ يَكْفُرُونَa wa lam yarau annā ja’alnā ḥaraman āminaw wa yutakhaṭṭafun-nāsu min ḥaulihim, a fa bil-bāṭili yu`minụna wa bini’matillāhi yakfurụn67. Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan negeri mereka tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa sesudah nyata kebenaran mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah?وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِٱلْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُۥٓ ۚ أَلَيْسَ فِى جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكَٰفِرِينَwa man aẓlamu mim maniftarā alallāhi każiban au każżaba bil-ḥaqqi lammā jā`ah, a laisa fī jahannama maṡwal lil-kāfirīn68. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَwallażīna jāhadụ fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lama’al-muḥsinīn69. Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat ke-29 al-Ankabut, artinya Laba-laba, lengkap ayat 1-69. Berisikan fokus tentang masalah keteguhan dan kesabaran ketika tertimpa musibah dan fitnah, dan kesudahannya.Kumpulan berita surat al ankabut - Berikut ini Alquran Surat Al Ankabut Ayat 1-69 lengkap dengan tulisan Arab, terjemahan latin, arti, serta keutamaannya. News Financeوَكَأَيِّن مِّن دَآبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا ٱللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ Arab-Latin Wa ka`ayyim min dābbatil lā taḥmilu rizqahallāhu yarzuquhā wa iyyākum wa huwas-samī'ul-'alīmArtinya Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Al-'Ankabut 59 ✵ Al-'Ankabut 61 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Menarik Berkaitan Dengan Surat Al-Ankabut Ayat 60 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ankabut Ayat 60 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan menarik dari ayat ini. Terdapat beberapa penjabaran dari banyak ulama tafsir berkaitan kandungan surat Al-Ankabut ayat 60, di antaranya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan berapa banyak binatang yang tidak menyimpan bekal makanannya untuk keesokan harinya, sebagaimana yang dilakukan oleh keturunan Adam. Allah yang memberikan rizki kepada binatang-binatang itu dan kepada kalian. Dia Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian, lagi Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan kalian dan pikiran-pikiran yang terlintas di hati kalian.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram60. Setiap hewan melata -meski banyak jumlahnya- hingga tidak bisa mengumpulkan rezekinya serta memikulnya, Allah lah yang memberinya rezeki dan memberi rezeki kepada kalian. Maka tidak ada alasan bagi kalian untuk tidak berhijrah karena khawatir kelaparan, dan Dia Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian dan Maha Mengetahui segela niat dan amal perbuatan kalian, tidak ada sedikitpun dari hal itu yang luput dari-Nya, dan Dia akan memberi balasan untuk kalian.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah60. Banyak sekali makhluk di muka bumi yang tidak memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, mendapatkan, dan membawa rezekinya melainkan sekedar rezeki yang telah Allah tetapkan baginya. Dengan kelemahan makhluk itu hanya Allah yang mampu menyiapkan dan memudahkan rezeki baginya; Allah memberi rezeki kepada setiap makhluk sesuai dengan kemaslahatan baginya. Allah Maha Mendengar segala perkataan, dan Maha Mengetahui segala perbuatan dan kejadian. Umar bin Khattab berkata, Rasulullah bersabda “Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, maka sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang “ Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dalam as-Sunan 3/573 no. 2344 -kitab zuhud, bab bertawakkal kepada Allah. Dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam al-Musnad 1/30. Dishahihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak 4/318, dan al-Albani dalam as-Silsilah as-Shahihah no. 310.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah60. وَكَأَيِّن مِّن دَآبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu Makna ayat ini adalah dan di dunia terdapat banyak hewan yang tidak mampu memikul rezekinya atau menyimpan rezekinya karena ia sangat lemah, namun Allah-lah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepada kalian dari karunia-Nya. Lalu mengapa kalian tidak bertawakkal kepada Allah yang Maha Kuat dan Maha Kuasa dalam mencari penghidupan sebagaimana tawakkal hewan-hewan yang lemah itu kepada Allah. Ayat ini mengandung peneguhan hati bagi orang yang hendak berhijrah yang masih ragu karena takut terhadap kemiskinan.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah60. Berapa banyak hewan melata min untuk menjelaskan jenis sesuatu yang banyak di susunan sebelumnya, yaitu banyak hewan melata yang tidak mampu memikul dan melindungi beban rejekinya karena lemah. Allah memberi mereka dan kalian rejeki dengan memudahkan sebab-sebab pendapatan rejeki dan kehidupan. Dia Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian dan Maha Mengetahui keadaan-keadaan dan rahasia-rahasia kalian. Ayat ini diturunkan saat Nabi meminta sahabat-sahabatnya untuk berhijrah ke Madinah lalu mereka berkata “Di sana Kami tidak memiliki rumah dan bangunan. Tidak ada pula orang yang memberi makan dan memberi minum kami.” Kemudian turunlah ayat ini📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H60. Allah sang Pencipta telah menjamin rizki seluruh makhluk, yang kuat maupun mereka yang lemah. Betapa banyak “binatang melata,” di muka bumi ini yang lemah kekuatannya, rendah akalnya, “yang tidak dapat membawa mengurus rizkinya sendiri,” dan tidak pula dapat menyimpannya, bahkan ia tetap senantiasa tidak dapat membawa rizkinya sedikitpun, namun Allah terus menyediakan rizki untuknya pada setiap saat sesuai dengan waktunya. “Allah-lah yang memberi rizki kepadanya dan kepadamu,” jadi kalian semua menjadi tanggungan Allah yang mengatur rizki kalian, sebagaimana Dia telah menciptakan dan mengurusi kalian. “dan Dia MahaMendengar lagi MahaMengetahui,” maka tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dariNya, tidak akan ada binatang melatapun yang binasa karena keadaannya tersembunyi dariNya, sebagaimana Allah tegaskan, “dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata lauh mahfudzh.” hud6Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Ankabut ayat 60 Ketahuilah wahai manusia, berapa banyak dari hewan yang melata yang lemah di bumi, yang mereka tidak dapat mencari rezeki dan juga tidak dapat menyimpan; Allah cukupkan rezeki mereka, dengan dipertemukan rezeki tersebut dengan mereka ?! Sebagaimana Allah cukupkan rezeki kalian, maka tidak ada yang menghalangi kalian dari hijrah karena sebab kalian takut faqir dan hilang harta, karena sungguh Allah telah mencukupi rezeki kalian dan rezeki seluruh makhluk-Nya. Sesungguhnya Allah maha mendengar perkataan-perkataan kalian, tidak tersembunyi bagi-Nya sesuatu apapun, Dialah yang maha mengetahui niat-niat kalian dan kondisi kalian, dan apa yang ada dalam dada-dada kalian.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, lemahnya. Wahai orang-orang yang berhijrah! Meskipun kamu tidak membawa bekal setelah berusaha membawanya. Kamu semua adalah tanggungan Allah, rezekimu diurus-Nya sebagaimana Dia yang menciptakan kamu dan mengaturmu.. Oleh karena itu, tidak ada satu pun yang samar bagi-Nya, dan tidak ada satu pun makhluk yang binasa karena tidak mendapatkan rezeki disebabkan samar oleh-Nya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ankabut Ayat 60Sebagian kaum muslim merasa berat untuk berhijrah karena khawatir akan kelangsungan hidupnya di tempat yang baru. Karena itu, ayat ini menegaskan bahwa rezeki itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab Allah. Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak dapat membawa dan mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memudahkannya dengan memberi rezeki kepadanya dan memudahkan rezeki juga kepadamu, wahai manusia. Dia maha mendengar, maha mengetahui. 61. Usai menjelaskan janji dan ancaman-Nya, Allah kemudian beralih menegaskan bahwa seandainya orang kafir mau menggunakan akal budinya, pasti mereka akan mengakui eksistensi dan keesaan Allah. Dan sungguh, jika engkau bertanya kepada mereka, 'siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan supaya selalu berada di garis edarnya dan tidak saling mendahului'' pasti mereka akan menjawab, 'Allah. ' maka mengapa mereka bisa dipalingkan dari kebenaran, padahal bukti-bukti tentang wujud keesaan Allah sedemikian jelas'.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah sekumpulan penafsiran dari berbagai mufassirun mengenai isi dan arti surat Al-Ankabut ayat 60 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa faidah bagi ummat. Bantu usaha kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Bacaan Terbanyak Dicari Ada banyak halaman yang terbanyak dicari, seperti surat/ayat Al-Baqarah 30, Ali Imran 134, Al-Isra 23-24, Al-Baqarah 186, Ali Imran 133, Az-Zariyat 56. Ada juga Al-Infithar, Al-Isra 1, Al-Jumu’ah 9, Ar-Ra’d, Al-Baqarah 2, Al-Ahzab 21. Al-Baqarah 30Ali Imran 134Al-Isra 23-24Al-Baqarah 186Ali Imran 133Az-Zariyat 56Al-InfitharAl-Isra 1Al-Jumu’ah 9Ar-Ra’dAl-Baqarah 2Al-Ahzab 21 Pencarian surat an nisa ayat 11 beserta artinya, surat an-nahl ayat 49, an anaziat, qs al araf ayat 180, terjemahan an naba Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawahTeksBacaan Surat Al-Ankabut Arab Latin dan Terjemahannya - kali ini admin bagikan Bacaan Surat Al Ankabut Arab Latin dan Artinya. harus diketahui Surah Al-'Ankabut adalah surah ke-29 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 69 ayat serta termasuk golongan surah-surrah Makkiyah. Dinamai Al-'Ankabut berhubung terdapatnya kata Al- 'Ankabut yang 29. QS. Al-'Ankabut Laba-Laba 69 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ الٓمّٓ Alif-Laaam-Miiim 1. Alif Lam Mim اَحَسِبَ النَّاسُ اَنۡ يُّتۡرَكُوۡۤا اَنۡ يَّقُوۡلُوۡۤا اٰمَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَـنُوۡنَ Ahasiban naasu anyu yutrakuuu any yaquuluuu aamannaa wa hum la yuftanuun 2. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji? وَلَقَدۡ فَتَـنَّا الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ فَلَيَـعۡلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ صَدَقُوۡا وَلَيَعۡلَمَنَّ الۡكٰذِبِيۡنَ Wa laqad fatannal laziina min qablihim fala ya'lamannal laahul laziina sadaquu wa la ya'lamannal kaazibiin 3. Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. اَمۡ حَسِبَ الَّذِيۡنَ يَعۡمَلُوۡنَ السَّيِّاٰتِ اَنۡ يَّسۡبِقُوۡنَا ؕ سَآءَ مَا يَحۡكُمُوۡنَ Am hasibal laziina ya'maluunas sayyiaati any yasbiquunaa; saaa'a maa yahkumuun 4. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari azab Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu! مَنۡ كَانَ يَرۡجُوۡا لِقَآءَ اللّٰهِ فَاِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ لَاٰتٍؕ وَهُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ Man kaana yarjuu liqooa 'allaahi fa inna ajalal laahi laaat; wa Huwass Samiiul 'Aliim 5. Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. وَمَنۡ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفۡسِهٖؕ اِنَّ اللّٰهَ لَـغَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ Wa man jaahada fainnamaa yujaahidu linafsih; innal laaha laghaniyyun 'anil 'aalamiin 6. Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam. وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـنُكَفِّرَنَّ عَنۡهُمۡ سَيِّاٰتِهِمۡ وَلَـنَجۡزِيَنَّهُمۡ اَحۡسَنَ الَّذِىۡ كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ Wallaziina aamanuu wa 'amilus saalihaati lanukaf firanna 'anhum saiyiaatihim wa lanajziyannahum ahsanal lazii kaanuu ya'maluun 7. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, pasti akan Ka-mi hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَيۡهِ حُسۡنًا ؕ وَاِنۡ جَاهَدٰكَ لِتُشۡرِكَ بِىۡ مَا لَـيۡسَ لَـكَ بِهٖ عِلۡمٌ فَلَا تُطِعۡهُمَا ؕ اِلَىَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَاُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ Wa wassainal insaana biwaalidaihi husnanw wa in jaahadaaka litushrika bii maa laisa laka bihii 'ilmun falaa tuti'humaa; ilaiya marji'ukum fa unabbi'ukum bimaa kuntum ta'maluun 8. Dan Kami wajibkan kepada manusia agar berbuat kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـنُدۡخِلَـنَّهُمۡ فِى الصّٰلِحِيۡنَ Wallaziina aamanuu w a'amilus saalihaati lanudkhilan nahum fis saalihiin 9. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan mereka pasti akan Kami masukkan mereka ke dalam golongan orang yang shalih. وَمِنَ النَّاسِ مَنۡ يَّقُوۡلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ فَاِذَاۤ اُوۡذِىَ فِى اللّٰهِ جَعَلَ فِتۡنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللّٰهِؕ وَلَٮِٕنۡ جَآءَ نَـصۡرٌ مِّنۡ رَّبِّكَ لَيَـقُوۡلُنَّ اِنَّا كُنَّا مَعَكُمۡؕ اَوَلَـيۡسَ اللّٰهُ بِاَعۡلَمَ بِمَا فِىۡ صُدُوۡرِ الۡعٰلَمِيۡنَ Wa minan naasi many yaquulu aamannaa billaahi faizaaa uuziya fil laahi ja'ala fitnatan naasi ka'azaabil laahi wa la'in jaaa'a nasrum mir Rabbika la yaquulunna innaa kunnaa ma'akum; awa laisal laahu bi a'lama bimaa fii surduuril 'aalamiin 10. Dan di antara manusia ada sebagian yang berkata, "Kami beriman kepada Allah," tetapi apabila dia disakiti karena dia beriman kepada Allah, dia menganggap cobaan manusia itu sebagai siksaan Allah. Dan jika datang pertolongan dari Tuhanmu, niscaya mereka akan berkata, "Sesungguhnya kami bersama kamu." Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada di dalam dada semua manusia? وَلَيَـعۡلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَلَيَـعۡلَمَنَّ الۡمُنٰفِقِيۡنَ Wa la ya'lamannal laahul laziina aamanuu wa la ya'lamannal munaafiqiin 11. Dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. وَقَالَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا لِلَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّبِعُوۡا سَبِيۡلَـنَا وَلۡـنَحۡمِلۡ خَطٰيٰكُمۡ ؕ وَمَا هُمۡ بِحٰمِلِيۡنَ مِنۡ خَطٰيٰهُمۡ مِّنۡ شَىۡءٍؕ اِنَّهُمۡ لَـكٰذِبُوۡنَ Wa qoolal lazaiina kafaruu lillaziina aamanut tabi'uu sabiilanaa walnahmil khataayaakum wa maa hum bihaamiliina min khataa yaahum min shai'in innahum lakaazibuun 12. Dan orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Ikutilah jalan kami, dan kami akan memikul dosa-dosamu," padahal mereka sedikit pun tidak sanggup memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. وَلَيَحۡمِلُنَّ اَ ثۡقَالَهُمۡ وَاَ ثۡقَالًا مَّعَ اَثۡقَالِهِمۡ وَلَـيُسۡــَٔـلُنَّ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ عَمَّا كَانُوۡا يَفۡتَرُوۡنَ Wa la yahmilunna asqoo lahum wa asqoolam ma'a asqoolihim wa la yus'alunna Yawmal Qiyaamati 'ammaa kaanuu yaftaruun 13. Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan. وَلَقَدۡ اَرۡسَلۡنَا نُوۡحًا اِلٰى قَوۡمِهٖ فَلَبِثَ فِيۡهِمۡ اَ لۡفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمۡسِيۡنَ عَامًا ؕ فَاَخَذَهُمُ الطُّوۡفَانُ وَهُمۡ ظٰلِمُوۡنَ Wa laqad arsalnaa Nuuhan ilaa qawmihii falabisa fiihim alfa sanatin illaa khamsiina 'aaman fa akhazahumut tuufaanu wa hum zaalimuun 14. Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zhalim. فَاَنۡجَيۡنٰهُ وَاَصۡحٰبَ السَّفِيۡنَةِ وَجَعَلۡنٰهَاۤ اٰيَةً لِّـلۡعٰلَمِيۡنَ Fa anjainaahu wa as haabas safiinati wa ja'alnaahaaa Aayatal lil'aalamiin 15. Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami jadikan peristiwa itu sebagai pelajaran bagi semua manusia. وَاِبۡرٰهِيۡمَ اِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ وَاتَّقُوۡهُ ؕ ذٰ لِكُمۡ خَيۡرٌ لَّـكُمۡ اِنۡ كُنۡـتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ Wa Ibrahiima iz qoola liqawmihi' budul laaha wattaquuhu zaalikum khayrul lakum in kuntum ta'lamuun 16. Dan ingatlah Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. اِنَّمَا تَعۡبُدُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ اَوۡثَانًا وَّتَخۡلُقُوۡنَ اِفۡكًا ؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ تَعۡبُدُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ لَا يَمۡلِكُوۡنَ لَـكُمۡ رِزۡقًا فَابۡتَغُوۡا عِنۡدَ اللّٰهِ الرِّزۡقَ وَاعۡبُدُوۡهُ وَاشۡكُرُوۡا لَهٗ ؕ اِلَيۡهِ تُرۡجَعُوۡنَ Innamaa ta'ubduuna min duunil laahi awsaananw-wa takhluquuna ifkaa; innal laziina ta'buduuna min duunil laahi laa yamlikuuna lakum rizqan fabtaghuu 'indal laahir rizqa fabtaghuu 'indal laahir rizqa wa'buduuhu washkuruu lahuuu ilaihi turja'uun 17. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan. وَاِنۡ تُكَذِّبُوۡا فَقَدۡ كَذَّبَ اُمَمٌ مِّنۡ قَبۡلِكُمۡؕ وَمَا عَلَى الرَّسُوۡلِ اِلَّا الۡبَلٰغُ الۡمُبِيۡنُ Wa in tukazzibuu faqad kazzaba umamum min qablikum wa maa'alar Rasuuli illal balaaghul mubiin 18. Dan jika kamu orang kafir mendustakan, maka sungguh, umat sebelum kamu juga telah mendustakan para rasul. Dan kewajiban rasul itu hanyalah menyampaikan agama Allah dengan jelas." اَوَلَمۡ يَرَوۡا كَيۡفَ يُبۡدِئُ اللّٰهُ الۡخَـلۡقَ ثُمَّ يُعِيۡدُهٗ ؕ اِنَّ ذٰ لِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرٌ Awa lam yaraw kaifa yubdi'ul laahul khalqa summa yu'iiduh; inna zaalika 'alal laahi yasiir 19. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk, kemudian Dia mengulanginya kembali. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. قُلۡ سِيۡرُوۡا فِى الۡاَرۡضِ فَانْظُرُوۡا كَيۡفَ بَدَاَ الۡخَـلۡقَ ثُمَّ اللّٰهُ يُنۡشِئُ النَّشۡاَةَ الۡاٰخِرَةَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌۚ Qul siiruu fil ardi fanzuruu kaifa baa al khalqa summal laahu yunshi''un nash atal Aakhirah; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir 20. Katakanlah, "Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk, kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.Kaliini kita juga akan mengupas salah satu surat al-Baqarah, tepatnya pada ayat ke 256 secara lengkap meliputi teks arab dan latin serta artinya perkata dalam bahasa Indonesia dan Inggris, selain itu juga dilengkapi bagaimana isi kandungan secara singkat pada ayat tersebut. Bagi sobat yang menginginkan murottal surat al-Baqarah full bisa
وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِى ذُرِّيَّتِهِ ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلْكِتَٰبَ وَءَاتَيْنَٰهُ أَجْرَهُۥ فِى ٱلدُّنْيَا ۖ وَإِنَّهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ Arab-Latin Wa wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya'qụba wa ja'alnā fī żurriyyatihin-nubuwwata wal-kitāba wa ātaināhu ajrahụ fid-dun-yā, wa innahụ fil-ākhirati laminaṣ-ṣāliḥīnArtinya Dan Kami anugrahkan kepda Ibrahim, Ishak dan Ya'qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. Al-'Ankabut 26 ✵ Al-'Ankabut 28 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Terkait Dengan Surat Al-Ankabut Ayat 27 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ankabut Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir menarik dari ayat ini. Ditemukan berbagai penafsiran dari kalangan ulama mengenai kandungan surat Al-Ankabut ayat 27, misalnya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan Kami menganugerahkan Ishaq kepada Ibrahim menjadi putranya, dan Ya’qub setelahnya menjadi putra dari anaknya. Dan Kami menjadikan nabi-nabi dan kitab-kitab suci pada keturunannya. Dan Kami memberikan kepadanya sebagai pahala atas cobaan di jalan Kami nama yang baik di dunia dan anak yang sholeh. Dan sesungguhnya dia di akhirat kelak termasuk orang-orang yang shalih.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram27. Dan Kami karuniakan kepada Ibrahim, Isḥāq dan Ya'qūb dan Kami jadikan kenabian dan kitab-kitab yang diturunkan dari sisi Allah pada anak-anaknya sebagai balasan atas kesabarannya dalam menjalankan kebenaran di dunia, dan sesungguhnya dia di Akhirat akan mendapatkan pahala orang-orang yang saleh. Apa yang diberikan kepada Ibrahim -'alaihissalām- di dunia tidak mengurangi balasan baik yang telah disiapkan oleh Allah untuknya di Akhirat.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah27. Dan Kami mengaruniakan kepada Ibrahim anak yang shalih yang bernama Ishaq dan cucu yang bernama Ya’qub. Dan Kami tetapkan pada keturunan Ibrahim terdapat para nabi yang memiliki kitab suci; Taurat, Injil, Zabur, dan al-Qur’an adalah kitab-kitab yang mengandung petunjuk, yang diturunkan kepada para nabi dari keturunan Ibrahim yang suci. Dan Allah memberinya dua balasan; balasan di dunia berupa kemenangan dalam menghadapi musuh-musuhnya, keturunan yang banyak, dan memiliki nama baik dan terhormat; dan balasan di akhirat dia akan bersama orang-orang yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah27. وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحٰقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِى ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتٰبَ Dan Kami anugrahkan kepda Ibrahim, Ishak dan Ya’qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya Yakni Allah mengarunikannya beberapa anak, Allah memberinya Ismail sebagai anak pertamanya dan Ishaq anak keduanya, serta Ya’qub anak dari Ishaq; serta Allah menjadikan dalam keturunannya kenabian dan kitab, sehingga Allah tidak mengutus seorang nabi setelahnya melainkan dari garis keturunannya; dan al kitab adalah Taurat, Injil, Zabur, dan al-Qur’an. وَءَاتَيْنٰهُ أَجْرَهُۥ فِى الدُّنْيَا ۖ dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia Ibrahim dikaruniai keturunan di dunia, dan Allah mengabarkan kepadanya bahwa kenabian akan berlansung di garis keturunannya, serta seluruh agama mengaku bahwa Ibrahim bagian dari mereka, dan Allah juga memberinya di dunia amalan shalih dan akibat yang baik. وَإِنَّهُۥ فِى الْاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِينَdan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh Yakni yang benar-benar shalih yang berhak mendapatkan pahala yang besar dan karunia yang banyak dari Tuhan.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah27. Dan Kami anugerahkan Ishaq kepada Ibrahim setelah anak sulungnya Ismail, dan Ya’kub dari keturunan Ishaq. Dan Kami menjadikan keturunan Ibrahim sebagai nabi, sehingga setiap nabi setelahnya merupakan keturunannya. Dan kami juga memberi kitab, yaitu Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an. Kami juga memberinya balasan di dunia, yaitu rejeki yang melimpah, anak, dan pujian yang baik di antara seluruh pemeluk agama. Dan di akhirat dia termasuk golongan orang-orang yang sempurna keshalehannya📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H27. “Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim; Ishaq dan Ya’qub,” maksudnya, setelah dia berpindah tempat ke Syam, “dan Kami jadikan kenabian dan al-Kitab pada keturunannya,” sehingga tidak ada nabi sesudahhnya kecuali dari keturunannya, dan tidak pula ada kitab suci yang diturunkan kecuali kepada keturunannya, hingga akhirnya ditutup dengan keturunannya, yaitu Muhammad, dan semoga shalawat dan salam dicurahkan kepada mereka semua. Ini merupakan kemuliaan dan kebanggaan yang paling tinggi, yaitu hidayah, rahmat, kebahagiaan, keberuntungan dan keselamatan berada pada anak keturunannya, dan melalui mereka orang-orang mendapat petunjuk, kaum beriman dapat beriman dan orang-orang shalih menjadi shalih, “dan Kami berikan padanya balasan di dunia,” berupa istri yang cantk jelita, rizki yang berlimpah, anakanak yang menjadi penyejuk hati, mengenal Allah, mencintaiNya serta berinabah kepadaNya. “Dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang shalih,” bahkan dia dan Muhammad adalah orang-orang shalih yang paling utama secara mutlak dan yang tertinnggi kedudukannya. Dengan demikian, Allah telah mengaruniakan kepadanya dua kebahagiaan; dunia dan akhirat. Sudah disebutkan di muka bahwa Nabi Luth beriman kepada Ibrahim dan menjadi salah seorang yang berpedoman kepadanya. Mereka ahli tafsir. Pent menyebutkan bahwa Luth bukan dari keturunan Ibrahim, melainkan merupakan anak dari saudara Ibrahim. Maka Firman Allah, “dan Kami jadikan kenabian dan al-kitab pada keturunannya,” sekalipun bersifat umum, namun ia tidak berlawanan dengan keberadaan Luth sebagai nabi dan rasul, walau dia bukan dari keturunan Ibrahim. Sebab, ayat ini dikemukakan dalam konteks memuji al-Khalil Ibrahim; dan juga telah diinformasikan bahwa dia mendapat petunjuk melalui Ibrahim. Sedangkan orang yang mendapat petunjuk melalui Ibrahim langsung tentu lebih sempurna daripada orang yang mendapat petunjuk melalui anak keturunannya bila dilihat dari sisi keutamaan sang pemberi petunjuk. Wallahu a’ dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Ankabut ayat 27 Maka setelah Ibrahim berhijrah ke negeri Syam, maka Allah memeberinya anak keturunan yang shalih; Dan tidaklah dari Nabi kecuali diutus setelahnya anak keturunannya, dan dari keturunannya adalah Ismail yang sebagai kakek dari Nabi ﷺ, kemudian Ishaq, Ya’qub kemudian Allah mengabarkan bahwa Dia memberikan kepada Ibrahim dengan anak keturunan yang shalih di dunia, yang memiliki derajat tinggi dan baik, dan Allah jadikan bagi Ibrahim di akhirat termasuk orang-orang shalih yang tinggi derajat dan namannya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Isma’il. Semua nabi setelah Ibrahim dan Luth adalah keturunan Nabi Ibrahim. Ini merupakan keutamaan yang paling agung, di mana sebab hidayah, rahmat, kebahagiaan dan keberuntungannya dijadikan pada keturunannya. Melalui tangan keturunannya, manusia banyak yang beriman. Yaitu dengan memberikan istri yang cantik, rezeki yang luas, anak cucu yang baik, kenabian yang terus menerus pada keturunannya, dan pujian yang baik di semua kalangan. Yang memperoleh derajat yang tinggi. Bahkan Beliau dan Nabi Muhammad alaihimash shalaatu was salam adalah orang salih yang paling utama secara mutlak. Allah mengumpulkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat untuknya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ankabut Ayat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah aneka ragam penjabaran dari banyak ahli tafsir terhadap kandungan dan arti surat Al-Ankabut ayat 27 arab-latin dan artinya, semoga memberi kebaikan bagi kita bersama. Sokong perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Cukup Banyak Dikunjungi Baca banyak halaman yang cukup banyak dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Isra 1, Ar-Ra’d, Ali Imran 133, Az-Zariyat 56, Al-Ahzab 21, Al-Isra 23-24. Juga Al-Baqarah 30, Al-Baqarah 2, Al-Infithar, Al-Jumu’ah 9, Ali Imran 134, Al-Baqarah 186. Al-Isra 1Ar-Ra’dAli Imran 133Az-Zariyat 56Al-Ahzab 21Al-Isra 23-24Al-Baqarah 30Al-Baqarah 2Al-InfitharAl-Jumu’ah 9Ali Imran 134Al-Baqarah 186 Pencarian arti fadzkuruni adzkurkum, surat al kalkausar, qs al anbiya 87, al waqiah 29, al baqarah 256 latin Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
TeksSurat Al 'Ankabut Latin - Surat Al 'Ankabuut adalah surat yang terdiri atas 69 ayat, termasuk golongan surat-surrat Makkiyah. Dinamai Al 'Ankabuut berhubung terdapatnya perkataan Al 'Ankabuut yang berarti laba-laba pada ayat 41 surat ini, dimana Allah mengumpamakan penyembah-penyembah berhala-berhala itu, dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID rMMt4ko51KU59xk6jTt3CrsR8d83cxXgAOQjMC5wF3GbbWIsJUPEtA==
ALQURAN VERSI LATIN. Surh Alfatìhah; Surah Al Baqarah; NUR SURAH AL-FURQAN SURAH AS-SYU'AARA SURAH AN - NAML SURAH AL - QASAS SURAH AL-ANKABUT SURAH AR-RUUM SURAH - LUKMAN SURAH AS Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al- Qur Surah Yunus : jumlah Ayat : 109. alif-laam-raa tilka aayaatu الٓمٓ alif lām mīm [1] Alif Lam Mim. أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓاْ أَن يَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ a ḥasiban-nāsu ay yutrakū ay yaqụlū āmannā wa hum lā yuftanụn [2] Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? وَلَقَدْ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْۖ فَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْكَـٰذِبِينَ wa laqad fatannallażīna ming qablihim fa laya'lamannallāhullażīna ṣadaqụ walaya'lamannal-kāżibīn [3] Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. أَمْ حَسِبَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسَّيِّـَٔـاتِ أَن يَسْبِقُونَاۚ سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ am ḥasiballażīna ya'malụnas-sayyi`āti ay yasbiqụnā, sā`a mā yaḥkumụn [4] Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari azab Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu! مَن كَانَ يَرْجُواْ لِقَآءَ ٱللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ ٱللَّهِ لَأَتٍۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ mang kāna yarjụ liqā`allāhi fa inna ajalallāhi la`āt, wa huwas-samī'ul-'alīm [5] Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. وَمَن جَـٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَـٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَـٰلَمِينَ wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun 'anil-'ālamīn [6] Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam. وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّـَٔـاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ ٱلَّذِى كَانُواْ يَعْمَلُونَ wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lanukaffiranna 'an-hum sayyi`ātihim wa lanajziyannahum aḥsanallażī kānụ ya'malụn [7] Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, pasti akan Kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ بِوَٲلِدَيْهِ حُسْنًاۖ وَإِن جَـٰهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَآۚ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ wa waṣṣainal-insāna biwālidaihi ḥusnā, wa in jāhadāka litusyrika bī mā laisa laka bihī 'ilmun fa lā tuṭi'humā, ilayya marji'ukum fa unabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn [8] Dan Kami wajibkan kepada manusia agar berbuat kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِى ٱلصَّـٰلِحِينَ wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lanudkhilannahum fiṣ-ṣāliḥīn [9] Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan mereka pasti akan Kami masukkan mereka ke dalam golongan orang yang saleh. وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ فَإِذَآ أُوذِىَ فِى ٱللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ ٱلنَّاسِ كَعَذَابِ ٱللَّهِ وَلَئِن جَآءَ نَصْرٌ مِّن رَّبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْۚ أَوَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِى صُدُورِ ٱلْعَـٰلَمِينَ wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi fa iżā ụżiya fillāhi ja'ala fitnatan-nāsi ka'ażābillāh, wa la`in jā`a naṣrum mir rabbika layaqụlunna innā kunnā ma'akum, a wa laisallāhu bi`a'lama bimā fī ṣudụril-'ālamīn [10] Dan di antara manusia ada sebagian yang berkata, “Kami beriman kepada Allah,” tetapi apabila dia disakiti karena dia beriman kepada Allah, dia menganggap cobaan manusia itu sebagai siksaan Allah. Dan jika datang pertolongan dari Tuhanmu, niscaya mereka akan berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu.” Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada di dalam dada semua manusia? وَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْمُنَـٰفِقِينَ wa laya'lamannallāhullażīna āmanụ wa laya'lamannal-munāfiqīn [11] Dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّبِعُواْ سَبِيلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطَـٰيَـٰكُمْ وَمَا هُم بِحَـٰمِلِينَ مِنْ خَطَـٰيَـٰهُم مِّن شَىْءٍۖ إِنَّهُمْ لَكَـٰذِبُونَ wa qālallażīna kafarụ lillażīna āmanuttabi'ụ sabīlanā walnaḥmil khaṭāyākum, wa mā hum biḥāmilīna min khaṭāyāhum min syaī`, innahum lakāżibụn [12] Dan orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Ikutilah jalan kami, dan kami akan memikul dosa-dosamu,” padahal mereka sedikit pun tidak sanggup memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالاً مَّعَ أَثْقَالِهِمْۖ وَلَيُسْــَٔلُنَّ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ عَمَّا كَانُواْ يَفْتَرُونَ wa layaḥmilunna aṡqālahum wa aṡqālam ma'a aṡqālihim wa layus`alunna yaumal-qiyāmati 'ammā kānụ yaftarụn [13] Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan. وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُمْ ظَـٰلِمُونَ wa laqad arsalnā nụḥan ilā qaumihī fa labiṡa fīhim alfa sanatin illā khamsīna 'āmā, fa akhażahumuṭ-ṭụfānu wa hum ẓālimụn [14] Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim. فَأَنجَيْنَـٰهُ وَأَصْحَـٰبَ ٱلسَّفِينَةِ وَجَعَلْنَـٰهَآ ءَايَةً لِّلْعَـٰلَمِينَ fa anjaināhu wa aṣ-hābas-safīnati wa ja'alnāhā āyatal lil-'ālamīn [15] Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami jadikan peristiwa itu sebagai pelajaran bagi semua manusia. وَإِبْرَٲهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ ٱعْبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱتَّقُوهُۖ ذَٲلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ wa ibrāhīma iż qāla liqaumihi'budullāha wattaqụh, żālikum khairul lakum ing kuntum ta'lamụn [16] Dan ingatlah Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَـٰنًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًاۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَٱبْتَغُواْ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُواْ لَهُۥٓۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ innamā ta'budụna min dụnillāhi auṡānaw wa takhluqụna ifkā, innallażīna ta'budụna min dụnillāhi lā yamlikụna lakum rizqan fabtagụ 'indallāhir-rizqa wa'budụhu wasykurụ lah, ilaihi turja'ụn [17] Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan. وَإِن تُكَذِّبُواْ فَقَدْ كَذَّبَ أُمَمٌ مِّن قَبْلِكُمْۖ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلْبَلَـٰغُ ٱلْمُبِينُ wa in tukażżibụ fa qad każżaba umamum ming qablikum, wa mā 'alar-rasụli illal-balāgul-mubīn [18] Dan jika kamu orang kafir mendustakan, maka sungguh, umat sebelum kamu juga telah mendustakan para rasul. Dan kewajiban rasul itu hanyalah menyampaikan agama Allah dengan jelas.” أَوَلَمْ يَرَوْاْ كَيْفَ يُبْدِئُ ٱللَّهُ ٱلْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُۥٓۚ إِنَّ ذَٲلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ a wa lam yarau kaifa yubdi`ullāhul-khalqa ṡumma yu'īduh, inna żālika 'alallāhi yasīr [19] Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk, kemudian Dia mengulanginya kembali. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. قُلْ سِيرُواْ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُواْ كَيْفَ بَدَأَ ٱلْخَلْقَۚ ثُمَّ ٱللَّهُ يُنشِئُ ٱلنَّشْأَةَ ٱلْأَخِرَةَۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ qul sīrụ fil-arḍi fanẓurụ kaifa bada`al-khalqa ṡummallāhu yunsyi`un-nasy`atal-ākhirah, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīr [20] Katakanlah, “Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk, kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. يُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ وَيَرْحَمُ مَن يَشَآءُۖ وَإِلَيْهِ تُقْلَبُونَ yu'ażżibu may yasyā`u wa yar-ḥamu may yasyā`, wa ilaihi tuqlabụn [21] Dia Allah mengazab siapa yang Dia kehendaki dan memberi rahmat kepada siapa yang Dia kehendaki, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan. وَمَآ أَنتُم بِمُعْجِزِينَ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِى ٱلسَّمَآءِۖ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍ wa mā antum bimu'jizīna fil-arḍi wa lā fis-samā`i wa mā lakum min dụnillāhi miw waliyyiw wa lā naṣīr [22] Dan kamu sama sekali tidak dapat melepaskan diri dari azab Allah baik di bumi maupun di langit, dan tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah. وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِـَٔـايَـٰتِ ٱللَّهِ وَلِقَآئِهِۦٓ أُوْلَـٰٓئِكَ يَئِسُواْ مِن رَّحْمَتِى وَأُوْلَـٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ wallażīna kafarụ bi`āyātillāhi wa liqā`ihī ulā`ika ya`isụ mir raḥmatī wa ulā`ika lahum 'ażābun alīm [23] Dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya, mereka berputus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu akan mendapat azab yang pedih. فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُواْ ٱقْتُلُوهُ أَوْ حَرِّقُوهُ فَأَنجَـٰهُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلنَّارِۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qāluqtulụhu au ḥarriqụhu fa anjāhullāhu minan-nār, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụn [24] Maka tidak ada jawaban kaumnya Ibrahim, selain mengatakan, “Bunuhlah atau bakarlah dia,” lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang beriman. وَقَالَ إِنَّمَا ٱتَّخَذْتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَـٰنًا مَّوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِى ٱلْحَيَوٲةِ ٱلدُّنْيَاۖ ثُمَّ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُم بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُم بَعْضًا وَمَأْوَٮٰكُمُ ٱلنَّارُ وَمَا لَكُم مِّن نَّـٰصِرِينَ wa qāla innamattakhażtum min dụnillāhi auṡānam mawaddata bainikum fil-ḥayātid-dun-yā, ṡumma yaumal-qiyāmati yakfuru ba'ḍukum biba'ḍiw wa yal'anu ba'ḍukum ba'ḍaw wa ma`wākumun-nāru wa mā lakum min nāṣirīn [25] Dan dia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, hanya untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan di dunia, kemudian pada hari Kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling mengutuk; dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sama sekali tidak ada penolong bagimu.” ۞ فَـَٔـامَنَ لَهُۥ لُوطٌۘ وَقَالَ إِنِّى مُهَاجِرٌ إِلَىٰ رَبِّىٓۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ fa āmana lahụ lụṭ, wa qāla innī muhājirun ilā rabbī, innahụ huwal-'azīzul-ḥakīm [26] Maka Lut membenarkan kenabian Ibrahim. Dan dia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku harus berpindah ke tempat yang diperintahkan Tuhanku; sungguh, Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحَـٰقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِى ذُرِّيَّتِهِ ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلْكِتَـٰبَ وَءَاتَيْنَـٰهُ أَجْرَهُۥ فِى ٱلدُّنْيَاۖ وَإِنَّهُۥ فِى ٱلْأَخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ wa wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya'qụba wa ja'alnā fī żurriyyatihin-nubuwwata wal-kitāba wa ātaināhu ajrahụ fid-dun-yā, wa innahụ fil-ākhirati laminaṣ-ṣāliḥīn [27] Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang yang saleh. وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلْفَـٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ ٱلْعَـٰلَمِينَ wa lụṭan iż qāla liqaumihī innakum lata`tụnal-fāḥisyata mā sabaqakum bihā min aḥadim minal-'ālamīn [28] Dan ingatlah ketika Lut berkata kepada kaumnya, “Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji homoseksual yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu. أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ ٱلسَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِى نَادِيكُمُ ٱلْمُنكَرَۖ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُواْ ٱئْتِنَا بِعَذَابِ ٱللَّهِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ a innakum lata`tụnar-rijāla wa taqṭa'ụnas-sabīla wa ta`tụna fī nādīkumul-mungkar, fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qālu`tinā bi'ażābillāhi ing kunta minaṣ-ṣādiqīn [29] Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.” قَالَ رَبِّ ٱنصُرْنِى عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْمُفْسِدِينَ qāla rabbinṣurnī 'alal-qaumil-mufsidīn [30] Dia Lut berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas golongan yang berbuat kerusakan itu.” وَلَمَّا جَآءَتْ رُسُلُنَآ إِبْرَٲهِيمَ بِٱلْبُشْرَىٰ قَالُوٓاْ إِنَّا مُهْلِكُوٓاْ أَهْلِ هَـٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِۖ إِنَّ أَهْلَهَا كَانُواْ ظَـٰلِمِينَ wa lammā jā`at rusulunā ibrāhīma bil-busyrā qālū innā muhlikū ahli hāżihil-qaryah, inna ahlahā kānụ ẓālimīn [31] Dan ketika utusan Kami para malaikat datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengatakan, “Sungguh, kami akan membinasakan penduduk kota Sodom ini karena penduduknya sungguh orang-orang zalim.” قَالَ إِنَّ فِيهَا لُوطًاۚ قَالُواْ نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَن فِيهَاۖ لَنُنَجِّيَنَّهُۥ وَأَهْلَهُۥٓ إِلَّا ٱمْرَأَتَهُۥ كَانَتْ مِنَ ٱلْغَـٰبِرِينَ qāla inna fīhā lụṭā, qālụ naḥnu a'lamu biman fīhā lanunajjiyannahụ wa ahlahū illamra`atahụ kānat minal-gābirīn [32] Ibrahim berkata, “Sesungguhnya di kota itu ada Lut.” Mereka para malaikat berkata, “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal dibinasakan.” وَلَمَّآ أَن جَآءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِىٓءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالُواْ لَا تَخَفْ وَلَا تَحْزَنْۖ إِنَّا مُنَجُّوكَ وَأَهْلَكَ إِلَّا ٱمْرَأَتَكَ كَانَتْ مِنَ ٱلْغَـٰبِرِينَ wa lammā an jā`at rusulunā lụṭan sī`a bihim wa ḍāqa bihim żar'aw wa qālụ lā takhaf wa lā taḥzan, innā munajjụka wa ahlaka illamra`ataka kānat minal-gābirīn [33] Dan ketika para utusan Kami para malaikat datang kepada Lut, dia merasa bersedih hati karena kedatangan mereka, dan merasa tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka, dan mereka para utusan berkata, “Janganlah engkau takut dan jangan pula bersedih hati. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu, dia termasuk orang-orang yang tinggal dibinasakan.” إِنَّا مُنزِلُونَ عَلَىٰٓ أَهْلِ هَـٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِ رِجْزًا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ بِمَا كَانُواْ يَفْسُقُونَ innā munzilụna 'alā ahli hāżihil-qaryati rijzam minas-samā`i bimā kānụ yafsuqụn [34] Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit kepada penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik. وَلَقَد تَّرَكْنَا مِنْهَآ ءَايَةَۢ بَيِّنَةً لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ wa laqat taraknā min-hā āyatam bayyinatal liqaumiy ya'qilụn [35] Dan sungguh, tentang itu telah Kami tinggalkan suatu tanda yang nyata bagi orang-orang yang mengerti. وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا فَقَالَ يَـٰقَوْمِ ٱعْبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱرْجُواْ ٱلْيَوْمَ ٱلْأَخِرَ وَلَا تَعْثَوْاْ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ wa ilā madyana akhāhum syu'aiban fa qāla yā qaumi'budullāha warjul-yaumal-ākhira wa lā ta'ṡau fil-arḍi mufsidīn [36] Dan kepada penduduk Madyan, Kami telah mengutus saudara mereka Syuaib, dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, harapkanlah pahala hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di bumi berbuat kerusakan.” فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُواْ فِى دَارِهِمْ جَـٰثِمِينَ fa każżabụhu fa akhażat-humur-rajfatu fa aṣbaḥụ fī dārihim jāṡimīn [37] Mereka mendustakannya Syuaib, maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka. وَعَادًا وَثَمُودَاْ وَقَد تَّبَيَّنَ لَكُم مِّن مَّسَـٰكِنِهِمْۖ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَـٰنُ أَعْمَـٰلَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ ٱلسَّبِيلِ وَكَانُواْ مُسْتَبْصِرِينَ wa 'ādaw wa ṡamụda wa qat tabayyana lakum mim masākinihim, wa zayyana lahumusy-syaiṭānu a'mālahum fa ṣaddahum 'anis-sabīli wa kānụ mustabṣirīn [38] Juga ingatlah kaum ’Ad dan Samud, sungguh telah nyata bagi kamu kehancuran mereka dari puing-puing tempat tinggal mereka. Setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan buruk mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan Allah, sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam, وَقَـٰرُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَـٰمَـٰنَۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مُّوسَىٰ بِٱلْبَيِّنَـٰتِ فَٱسْتَكْبَرُواْ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا كَانُواْ سَـٰبِقِينَ wa qārụna wa fir'auna wa hāmān, wa laqad jā`ahum mụsā bil-bayyināti fastakbarụ fil-arḍi wa mā kānụ sābiqīn [39] dan juga Karun, Firaun dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka Musa dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput dari azab Allah. فَكُلاًّ أَخَذْنَا بِذَنۢبِهِۦۖ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ ٱلصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ ٱلْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَاۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَـٰكِن كَانُوٓاْ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ fa kullan akhażnā biżambihī fa min-hum man arsalnā 'alaihi ḥāṣibā, wa min-hum man akhażat-huṣ-ṣaiḥah, wa min-hum man khasafnā bihil-arḍ, wa min-hum man agraqnā, wa mā kānallāhu liyaẓlimahum wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụn [40] Maka masing-masing mereka itu Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri. مَثَلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلْعَنكَبُوتِ ٱتَّخَذَتْ بَيْتًاۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ ٱلْبُيُوتِ لَبَيْتُ ٱلْعَنكَبُوتِۖ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ maṡalullażīnattakhażụ min dụnillāhi auliyā`a kamaṡalil-'angkabụt, ittakhażat baitā, wa inna auhanal-buyụti labaitul-'angkabụt, lau kānụ ya'lamụn [41] Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui. إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ مِن شَىْءٍۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ innallāha ya'lamu mā yad'ụna min dụnihī min syaī`, wa huwal-'azīzul-ḥakīm [42] Sungguh, Allah mengetahui apa saja yang mereka sembah selain Dia. Dan Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana. وَتِلْكَ ٱلْأَمْثَـٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِۖ وَمَا يَعْقِلُهَآ إِلَّا ٱلْعَـٰلِمُونَ wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nās, wa mā ya'qiluhā illal-'ālimụn [43] Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu. خَلَقَ ٱللَّهُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَةً لِّلْمُؤْمِنِينَ khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, inna fī żālika la`āyatal lil-mu`minīn [44] Allah menciptakan langit dan bumi dengan haq. Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman. ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَـٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٲةَۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٲةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ utlu mā ụḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta tan-hā 'anil-faḥsyā`i wal-mungkar, walażikrullāhi akbar, wallāhu ya'lamu mā taṣna'ụn [45] Bacalah Kitab Al-Qur'an yang telah diwahyukan kepadamu Muhammad dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah salat itu lebih besar keutamaannya dari ibadah yang lain. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. ۞ وَلَا تُجَـٰدِلُوٓاْ أَهْلَ ٱلْكِتَـٰبِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ إِلَّا ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنْهُمْۖ وَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا بِٱلَّذِىٓ أُنزِلَ إِلَيْنَا وَأُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَـٰهُنَا وَإِلَـٰهُكُمْ وَٲحِدٌ وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ wa lā tujādilū ahlal-kitābi illā billatī hiya aḥsanu illallażīna ẓalamụ min-hum wa qụlū āmannā billażī unzila ilainā wa unzila ilaikum wa ilāhunā wa ilāhukum wāḥiduw wa naḥnu lahụ muslimụn [46] Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka, dan katakanlah, ”Kami telah beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhan kamu satu; dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.” وَكَذَٲلِكَ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَـٰبَۚ فَٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَـٰهُمُ ٱلْكِتَـٰبَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦۖ وَمِنْ هَـٰٓؤُلَآءِ مَن يُؤْمِنُ بِهِۦۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔـايَـٰتِنَآ إِلَّا ٱلْكَـٰفِرُونَ wa każālika anzalnā ilaikal-kitāb, fallażīna ātaināhumul-kitāba yu`minụna bih, wa min hā`ulā`i may yu`minu bih, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illal-kāfirụn [47] Dan demikianlah Kami turunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu. Adapun orang-orang yang telah Kami berikan Kitab Taurat dan Injil mereka beriman kepadanya Al-Qur'an, dan di antara mereka orang-orang kafir Mekah ada yang beriman kepadanya. Dan hanya orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Kami. وَمَا كُنتَ تَتْلُواْ مِن قَبْلِهِۦ مِن كِتَـٰبٍ وَلَا تَخُطُّهُۥ بِيَمِينِكَۖ إِذًا لَّٱرْتَابَ ٱلْمُبْطِلُونَ wa mā kunta tatlụ ming qablihī ming kitābiw wa lā takhuṭṭuhụ biyamīnika iżal lartābal-mubṭilụn [48] Dan engkau Muhammad tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelum Al-Qur'an dan engkau tidak pernah menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; sekiranya engkau pernah membaca dan menulis, niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya. بَلْ هُوَ ءَايَـٰتُۢ بَيِّنَـٰتٌ فِى صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلْعِلْمَۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔـايَـٰتِنَآ إِلَّا ٱلظَّـٰلِمُونَ bal huwa āyātum bayyinātun fī ṣudụrillażīna ụtul-'ilm, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illaẓ-ẓālimụn [49] Sebenarnya, Al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami. وَقَالُواْ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ ءَايَـٰتٌ مِّن رَّبِّهِۦۖ قُلْ إِنَّمَا ٱلْأَيَـٰتُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۟ نَذِيرٌ مُّبِينٌ wa qālụ lau lā unzila 'alaihi āyātum mir rabbih, qul innamal-āyātu 'indallāh, wa innamā ana nażīrum mubīn [50] Dan mereka orang-orang kafir Mekah berkata, ”Mengapa tidak diturunkan mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah Muhammad, ”Mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas.” أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَـٰبَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَىٰ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ a wa lam yakfihim annā anzalnā 'alaikal-kitāba yutlā 'alaihim, inna fī żālika laraḥmataw wa żikrā liqaumiy yu`minụn [51] Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab Al-Qur'an yang dibacakan kepada mereka? Sungguh, dalam Al-Qur'an itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. قُلْ كَفَىٰ بِٱللَّهِ بَيْنِى وَبَيْنَكُمْ شَهِيدًاۖ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضِۗ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلْبَـٰطِلِ وَكَفَرُواْ بِٱللَّهِ أُوْلَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَـٰسِرُونَ qul kafā billāhi bainī wa bainakum syahīdā, ya'lamu mā fis-samāwāti wal-arḍ, wallażīna āmanụ bil-bāṭili wa kafarụ billāhi ulā`ika humul-khāsirụn [52] Katakanlah Muhammad, ”Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang rugi.” وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِٱلْعَذَابِۚ وَلَوْلَآ أَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَآءَهُمُ ٱلْعَذَابُ وَلَيَأْتِيَنَّهُم بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ wa yasta'jilụnaka bil-'ażāb, walau lā ajalum musammal lajā`ahumul-'ażāb, wa laya`tiyannahum bagtataw wa hum lā yasy'urụn [53] Dan mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Kalau bukan karena waktunya yang telah ditetapkan, niscaya datang azab kepada mereka, dan azab itu pasti akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya. يَسْتَعْجِلُونَكَ بِٱلْعَذَابِ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةُۢ بِٱلْكَـٰفِرِينَ yasta'jilụnaka bil-'ażāb, wa inna jahannama lamuḥīṭatum bil-kāfirīn [54] Mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya neraka Jahanam itu pasti meliputi orang-orang kafir, يَوْمَ يَغْشَـٰهُمُ ٱلْعَذَابُ مِن فَوْقِهِمْ وَمِن تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ وَيَقُولُ ذُوقُواْ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ yauma yagsyāhumul-'ażābu min fauqihim wa min taḥti arjulihim wa yaqụlu żụqụ mā kuntum ta'malụn [55] pada hari ketika azab menutup mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka dan Allah berkata kepada mereka, ”Rasakanlah balasan dari apa yang telah kamu kerjakan!” يَـٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ أَرْضِى وَٲسِعَةٌ فَإِيَّـٰىَ فَٱعْبُدُونِ yā 'ibādiyallażīna āmanū inna arḍī wāsi'atun fa iyyāya fa'budụn [56] Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Sungguh, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja. كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ kullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja'ụn [57] Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan. وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُم مِّنَ ٱلْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَاۚ نِعْمَ أَجْرُ ٱلْعَـٰمِلِينَ wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lanubawwi`annahum minal-jannati gurafan tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, ni'ma ajrul-'āmilīn [58] Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan, ٱلَّذِينَ صَبَرُواْ وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ allażīna ṣabarụ wa 'alā rabbihim yatawakkalụn [59] yaitu orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya. وَكَأَيِّن مِّن دَآبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا ٱللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ wa ka`ayyim min dābbatil lā taḥmilu rizqahallāhu yarzuquhā wa iyyākum wa huwas-samī'ul-'alīm [60] Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضَ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۖ فَأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ wa la`in sa`altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara layaqụlunnallāh, fa annā yu`fakụn [61] Dan jika engkau bertanya kepada mereka, ”Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Pasti mereka akan menjawab, ”Allah.” Maka mengapa mereka bisa dipalingkan dari kebenaran. ٱللَّهُ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ allāhu yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u min 'ibādihī wa yaqdiru lah, innallāha bikulli syai`in 'alīm [62] Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ مِنۢ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۚ قُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ wa la`in sa`altahum man nazzala minas-samā`i mā`an fa aḥyā bihil-arḍa mim ba'di mautihā layaqụlunnallāhu qulil-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā ya'qilụn [63] Dan jika kamu bertanya kepada mereka, ”Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu dengan air itu dihidupkannya bumi yang sudah mati?” Pasti mereka akan menjawab, ”Allah.” Katakanlah, ”Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti. وَمَا هَـٰذِهِ ٱلْحَيَوٲةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْأَخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُۚ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ wa mā hāżihil-ḥayātud-dun-yā illā lahwuw wa la'ib, wa innad-dāral-ākhirata lahiyal-ḥayawān, lau kānụ ya'lamụn [64] Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui. فَإِذَا رَكِبُواْ فِى ٱلْفُلْكِ دَعَوُاْ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّـٰهُمْ إِلَى ٱلْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ fa iżā rakibụ fil-fulki da'awullāha mukhliṣīna lahud-dīn, fa lammā najjāhum ilal-barri iżā hum yusyrikụn [65] Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian ikhlas kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka kembali mempersekutukan Allah, لِيَكْفُرُواْ بِمَآ ءَاتَيْنَـٰهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُواْۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ liyakfurụ bimā ātaināhum wa liyatamatta'ụ, fa saufa ya'lamụn [66] biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan silakan mereka hidup bersenang-senang dalam kekafiran. Maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatannya. أَوَلَمْ يَرَوْاْ أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا ءَامِنًا وَيُتَخَطَّفُ ٱلنَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْۚ أَفَبِٱلْبَـٰطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ ٱللَّهِ يَكْفُرُونَ a wa lam yarau annā ja'alnā ḥaraman āminaw wa yutakhaṭṭafun-nāsu min ḥaulihim, a fa bil-bāṭili yu`minụna wa bini'matillāhi yakfurụn [67] Tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami telah menjadikan negeri mereka tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok. Mengapa setelah nyata kebenaran mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah? وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِٱلْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُۥٓۚ أَلَيْسَ فِى جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكَـٰفِرِينَ wa man aẓlamu mim maniftarā 'alallāhi każiban au każżaba bil-ḥaqqi lammā jā`ah, a laisa fī jahannama maṡwal lil-kāfirīn [68] Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan kepada Allah atau orang yang mendustakan yang hak ketika yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahanam ada tempat bagi orang-orang kafir? وَٱلَّذِينَ جَـٰهَدُواْ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ wallażīna jāhadụ fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lama'al-muḥsinīn [69] Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. Your browser does not support the audio tag.
AnNafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi Surat Al-'Ankabut ayat 69: Allah menutup surat ini dengan menganjurkan untuk berjihad dan bersungguh-sungguh dalam memerangi musuh. Dan Allah menjanjikan para mujahidin yang ikhlas di sisi-Nya, dan siapa yang Allah bersamanya, maka tidak ada yang dapat mengalahkan.
19 Januari 2020 Baca Surah Al-Ankabut online bahasa arab, bahasa latin dan terjemahan kedalam bahasa indonesia disertai artinya tiap-tiap ayat pada Surat Al Ankabut. Surah Al Ankabut merupakan surat yang ke 29 dalam kitab suci Al Quran. Surah Al Ankabut terdiri dari 69 ayat dan termasuk juz ke 20 ayat 1-45, juz ke 21 ayat 46-69 serta tergolong dalam surah Makkiyah karena surah ini diturunkan di kota Mekkah. Surah Al Ankabut artinya “Laba-laba” yaitu diambil dari kata Al Ankabut yang terdapat pada ayat ke 41. Surah ke29ArtiLaba-LabaJumlah ayat69 ayatJuzJuz 20 ayat 1-45Juz 21 Ayat 46-69Golongan surahMakkiyah بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ الۤمّۤ ۗ alif lām mīmAlif Lam Mim. اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ a ḥasiban-nāsu ay yutrakū ay yaqụlū āmannā wa hum lā yuftanụnApakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ wa laqad fatannallażīna ming qablihim fa laya’lamannallāhullażīna ṣadaqụ walaya’lamannal-kāżibīnDan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِ اَنْ يَّسْبِقُوْنَا ۗسَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ am ḥasiballażīna ya’malụnas-sayyi`āti ay yasbiqụnā, sā`a mā yaḥkumụnAtaukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari azab Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu! مَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ اللّٰهِ فَاِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ لَاٰتٍ ۗوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ mang kāna yarjụ liqā`allāhi fa inna ajalallāhi la`āt, wa huwas-samī’ul-alīmBarangsiapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun anil-ālamīnDan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam. وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَحْسَنَ الَّذِيْ كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ wallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti lanukaffiranna an-hum sayyi`ātihim wa lanajziyannahum aḥsanallażī kānụ ya’malụnDan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, pasti akan Kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۗوَاِنْ جَاهَدٰكَ لِتُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۗاِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ wa waṣṣainal-insāna biwālidaihi ḥusnā, wa in jāhadāka litusyrika bī mā laisa laka bihī ilmun fa lā tuṭi’humā, ilayya marji’ukum fa unabbi`ukum bimā kuntum ta’malụnDan Kami wajibkan kepada manusia agar berbuat kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِى الصّٰلِحِيْنَ wallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti lanudkhilannahum fiṣ-ṣāliḥīnDan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan mereka pasti akan Kami masukkan mereka ke dalam golongan orang yang saleh. وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ فَاِذَآ اُوْذِيَ فِى اللّٰهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللّٰهِ ۗوَلَىِٕنْ جَاۤءَ نَصْرٌ مِّنْ رَّبِّكَ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّا كُنَّا مَعَكُمْۗ اَوَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَعْلَمَ بِمَا فِيْ صُدُوْرِ الْعٰلَمِيْنَ wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi fa iżā ụżiya fillāhi ja’ala fitnatan-nāsi ka’ażābillāh, wa la`in jā`a naṣrum mir rabbika layaqụlunna innā kunnā ma’akum, a wa laisallāhu bi`a’lama bimā fī ṣudụril-ālamīnDan di antara manusia ada sebagian yang berkata, “Kami beriman kepada Allah,” tetapi apabila dia disakiti karena dia beriman kepada Allah, dia menganggap cobaan manusia itu sebagai siksaan Allah. Dan jika datang pertolongan dari Tuhanmu, niscaya mereka akan berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu.” Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada di dalam dada semua manusia? وَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ wa laya’lamannallāhullażīna āmanụ wa laya’lamannal-munāfiqīnDan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّبِعُوْا سَبِيْلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطٰيٰكُمْۗ وَمَا هُمْ بِحَامِلِيْنَ مِنْ خَطٰيٰهُمْ مِّنْ شَيْءٍۗ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ wa qālallażīna kafarụ lillażīna āmanuttabi’ụ sabīlanā walnaḥmil khaṭāyākum, wa mā hum biḥāmilīna min khaṭāyāhum min syaī`, innahum lakāżibụnDan orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Ikutilah jalan kami, dan kami akan memikul dosa-dosamu,” padahal mereka sedikit pun tidak sanggup memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. وَلَيَحْمِلُنَّ اَثْقَالَهُمْ وَاَثْقَالًا مَّعَ اَثْقَالِهِمْ وَلَيُسْـَٔلُنَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عَمَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ wa layaḥmilunna aṡqālahum wa aṡqālam ma’a aṡqālihim wa layus`alunna yaumal-qiyāmati ammā kānụ yaftarụnDan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan. وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ wa laqad arsalnā nụḥan ilā qaumihī fa labiṡa fīhim alfa sanatin illā khamsīna āmā, fa akhażahumuṭ-ṭụfānu wa hum ẓālimụnDan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim. فَاَنْجَيْنٰهُ وَاَصْحٰبَ السَّفِيْنَةِ وَجَعَلْنٰهَآ اٰيَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ fa anjaināhu wa aṣ-hābas-safīnati wa ja’alnāhā āyatal lil-ālamīnMaka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami jadikan peristiwa itu sebagai pelajaran bagi semua manusia. وَاِبْرٰهِيْمَ اِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاتَّقُوْهُ ۗذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ wa ibrāhīma iż qāla liqaumihi’budullāha wattaqụh, żālikum khairul lakum ing kuntum ta’lamụnDan ingatlah Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. اِنَّمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَانًا وَّتَخْلُقُوْنَ اِفْكًا ۗاِنَّ الَّذِيْنَ تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَا يَمْلِكُوْنَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوْا عِنْدَ اللّٰهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوْهُ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ innamā ta’budụna min dụnillāhi auṡānaw wa takhluqụna ifkā, innallażīna ta’budụna min dụnillāhi lā yamlikụna lakum rizqan fabtagụ indallāhir-rizqa wa’budụhu wasykurụ lah, ilaihi turja’ụnSesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan. وَاِنْ تُكَذِّبُوْا فَقَدْ كَذَّبَ اُمَمٌ مِّنْ قَبْلِكُمْ ۗوَمَا عَلَى الرَّسُوْلِ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ wa in tukażżibụ fa qad każżaba umamum ming qablikum, wa mā alar-rasụli illal-balāgul-mubīnDan jika kamu orang kafir mendustakan, maka sungguh, umat sebelum kamu juga telah mendustakan para rasul. Dan kewajiban rasul itu hanyalah menyampaikan agama Allah dengan jelas.” اَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللّٰهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ a wa lam yarau kaifa yubdi`ullāhul-khalqa ṡumma yu’īduh, inna żālika alallāhi yasīrDan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk, kemudian Dia mengulanginya kembali. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَاَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللّٰهُ يُنْشِئُ النَّشْاَةَ الْاٰخِرَةَ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ۚqul sīrụ fil-arḍi fanẓurụ kaifa bada`al-khalqa ṡummallāhu yunsyi`un-nasy`atal-ākhirah, innallāha alā kulli syai`ing qadīrKatakanlah, “Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk, kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. يُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَرْحَمُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاِلَيْهِ تُقْلَبُوْنَ yu’ażżibu may yasyā`u wa yar-ḥamu may yasyā`, wa ilaihi tuqlabụnDia Allah mengazab siapa yang Dia kehendaki dan memberi rahmat kepada siapa yang Dia kehendaki, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan. وَمَآ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ ۖوَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍwa mā antum bimu’jizīna fil-arḍi wa lā fis-samā`i wa mā lakum min dụnillāhi miw waliyyiw wa lā naṣīrDan kamu sama sekali tidak dapat melepaskan diri dari azab Allah baik di bumi maupun di langit, dan tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah. وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَلِقَاۤىِٕهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ يَىِٕسُوْا مِنْ رَّحْمَتِيْ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ wallażīna kafarụ bi`āyātillāhi wa liqā`ihī ulā`ika ya`isụ mir raḥmatī wa ulā`ika lahum ażābun alīmDan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya, mereka berputus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu akan mendapat azab yang pedih. فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوا اقْتُلُوْهُ اَوْ حَرِّقُوْهُ فَاَنْجٰىهُ اللّٰهُ مِنَ النَّارِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qāluqtulụhu au ḥarriqụhu fa anjāhullāhu minan-nār, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụnMaka tidak ada jawaban kaumnya Ibrahim, selain mengatakan, “Bunuhlah atau bakarlah dia,” lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang beriman. وَقَالَ اِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَانًاۙ مَّوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ ثُمَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَّيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۖوَّمَأْوٰىكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَۖ wa qāla innamattakhażtum min dụnillāhi auṡānam mawaddata bainikum fil-ḥayātid-dun-yā, ṡumma yaumal-qiyāmati yakfuru ba’ḍukum biba’ḍiw wa yal’anu ba’ḍukum ba’ḍaw wa ma`wākumun-nāru wa mā lakum min nāṣirīnDan dia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, hanya untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan di dunia, kemudian pada hari Kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling mengutuk; dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sama sekali tidak ada penolong bagimu.” ۞ فَاٰمَنَ لَهٗ لُوْطٌۘ وَقَالَ اِنِّيْ مُهَاجِرٌ اِلٰى رَبِّيْ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ fa āmana lahụ lụṭ, wa qāla innī muhājirun ilā rabbī, innahụ huwal-azīzul-ḥakīmMaka Lut membenarkan kenabian Ibrahim. Dan dia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku harus berpindah ke tempat yang diperintahkan Tuhanku; sungguh, Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَجَعَلْنَا فِيْ ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتٰبَ وَاٰتَيْنٰهُ اَجْرَهٗ فِى الدُّنْيَا ۚوَاِنَّهٗ فِى الْاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيْنَ wa wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya’qụba wa ja’alnā fī żurriyyatihin-nubuwwata wal-kitāba wa ātaināhu ajrahụ fid-dun-yā, wa innahụ fil-ākhirati laminaṣ-ṣāliḥīnDan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang yang saleh. وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ ۖمَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ wa lụṭan iż qāla liqaumihī innakum lata`tụnal-fāḥisyata mā sabaqakum bihā min aḥadim minal-ālamīnDan ingatlah ketika Lut berkata kepada kaumnya, “Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji homoseksual yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu. اَىِٕنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُوْنَ السَّبِيْلَ ەۙ وَتَأْتُوْنَ فِيْ نَادِيْكُمُ الْمُنْكَرَ ۗفَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَa innakum lata`tụnar-rijāla wa taqṭa’ụnas-sabīla wa ta`tụna fī nādīkumul-mungkar, fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qālu`tinā bi’ażābillāhi ing kunta minaṣ-ṣādiqīnApakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.” قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِيْنَqāla rabbinṣurnī alal-qaumil-mufsidīnDia Lut berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas golongan yang berbuat kerusakan itu.” وَلَمَّا جَاۤءَتْ رُسُلُنَآ اِبْرٰهِيْمَ بِالْبُشْرٰىۙ قَالُوْٓا اِنَّا مُهْلِكُوْٓا اَهْلِ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ ۚاِنَّ اَهْلَهَا كَانُوْا ظٰلِمِيْنَ ۚwa lammā jā`at rusulunā ibrāhīma bil-busyrā qālū innā muhlikū ahli hāżihil-qaryah, inna ahlahā kānụ ẓālimīnDan ketika utusan Kami para malaikat datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengatakan, “Sungguh, kami akan membinasakan penduduk kota Sodom ini karena penduduknya sungguh orang-orang zalim.” قَالَ اِنَّ فِيْهَا لُوْطًا ۗقَالُوْا نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَنْ فِيْهَا ۖ لَنُنَجِّيَنَّهٗ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ qāla inna fīhā lụṭā, qālụ naḥnu a’lamu biman fīhā lanunajjiyannahụ wa ahlahū illamra`atahụ kānat minal-gābirīnIbrahim berkata, “Sesungguhnya di kota itu ada Lut.” Mereka para malaikat berkata, “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal dibinasakan.” وَلَمَّآ اَنْ جَاۤءَتْ رُسُلُنَا لُوْطًا سِيْۤءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَّقَالُوْا لَا تَخَفْ وَلَا تَحْزَنْ ۗاِنَّا مُنَجُّوْكَ وَاَهْلَكَ اِلَّا امْرَاَتَكَ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَwa lammā an jā`at rusulunā lụṭan sī`a bihim wa ḍāqa bihim żar’aw wa qālụ lā takhaf wa lā taḥzan, innā munajjụka wa ahlaka illamra`ataka kānat minal-gābirīnDan ketika para utusan Kami para malaikat datang kepada Lut, dia merasa bersedih hati karena kedatangan mereka, dan merasa tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka, dan mereka para utusan berkata, “Janganlah engkau takut dan jangan pula bersedih hati. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu, dia termasuk orang-orang yang tinggal dibinasakan.” اِنَّا مُنْزِلُوْنَ عَلٰٓى اَهْلِ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ رِجْزًا مِّنَ السَّمَاۤءِ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ innā munzilụna alā ahli hāżihil-qaryati rijzam minas-samā`i bimā kānụ yafsuqụnSesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit kepada penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik. وَلَقَدْ تَّرَكْنَا مِنْهَآ اٰيَةً ۢ بَيِّنَةً لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ wa laqat taraknā min-hā āyatam bayyinatal liqaumiy ya’qilụnDan sungguh, tentang itu telah Kami tinggalkan suatu tanda yang nyata bagi orang-orang yang mengerti. وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۙ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَارْجُوا الْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ ۖwa ilā madyana akhāhum syu’aiban fa qāla yā qaumi’budullāha warjul-yaumal-ākhira wa lā ta’ṡau fil-arḍi mufsidīnDan kepada penduduk Madyan, Kami telah mengutus saudara mereka Syuaib, dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, harapkanlah pahala hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di bumi berbuat kerusakan.” فَكَذَّبُوْهُ فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ ۙfa każżabụhu fa akhażat-humur-rajfatu fa aṣbaḥụ fī dārihim jāṡimīnMereka mendustakannya Syuaib, maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka. وَعَادًا وَّثَمُوْدَا۟ وَقَدْ تَّبَيَّنَ لَكُمْ مِّنْ مَّسٰكِنِهِمْۗ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ وَكَانُوْا مُسْتَبْصِرِيْنَ ۙwa ādaw wa ṡamụda wa qat tabayyana lakum mim masākinihim, wa zayyana lahumusy-syaiṭānu a’mālahum fa ṣaddahum anis-sabīli wa kānụ mustabṣirīnJuga ingatlah kaum ’Ad dan Samud, sungguh telah nyata bagi kamu kehancuran mereka dari puing-puing tempat tinggal mereka. Setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan buruk mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan Allah, sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam, وَقَارُوْنَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامٰنَۗ وَلَقَدْ جَاۤءَهُمْ مُّوْسٰى بِالْبَيِّنٰتِ فَاسْتَكْبَرُوْا فِى الْاَرْضِ وَمَا كَانُوْا سَابِقِيْنَ ۚwa qārụna wa fir’auna wa hāmān, wa laqad jā`ahum mụsā bil-bayyināti fastakbarụ fil-arḍi wa mā kānụ sābiqīndan juga Karun, Firaun dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka Musa dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput dari azab Allah. فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْۢبِهٖۙ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَاۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَfa kullan akhażnā biżambihī fa min-hum man arsalnā alaihi ḥāṣibā, wa min-hum man akhażat-huṣ-ṣaiḥah, wa min-hum man khasafnā bihil-arḍ, wa min-hum man agraqnā, wa mā kānallāhu liyaẓlimahum wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụnMaka masing-masing mereka itu Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri. مَثَلُ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْلِيَاۤءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوْتِۚ اِتَّخَذَتْ بَيْتًاۗ وَاِنَّ اَوْهَنَ الْبُيُوْتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوْتِۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ maṡalullażīnattakhażụ min dụnillāhi auliyā`a kamaṡalil-angkabụt, ittakhażat baitā, wa inna auhanal-buyụti labaitul-angkabụt, lau kānụ ya’lamụnPerumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui. اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ مِنْ شَيْءٍۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ innallāha ya’lamu mā yad’ụna min dụnihī min syaī`, wa huwal-azīzul-ḥakīmSungguh, Allah mengetahui apa saja yang mereka sembah selain Dia. Dan Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana. وَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِۚ وَمَا يَعْقِلُهَآ اِلَّا الْعَالِمُوْنَ wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nās, wa mā ya’qiluhā illal-ālimụnDan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu. خَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّلْمُؤْمِنِيْنَ ۔khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, inna fī żālika la`āyatal lil-mu`minīnAllah menciptakan langit dan bumi dengan haq. Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman. اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَutlu mā ụḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta tan-hā anil-faḥsyā`i wal-mungkar, walażikrullāhi akbar, wallāhu ya’lamu mā taṣna’ụnBacalah Kitab Al-Qur’an yang telah diwahyukan kepadamu Muhammad dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah salat itu lebih besar keutamaannya dari ibadah yang lain. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. ۞ وَلَا تُجَادِلُوْٓا اَهْلَ الْكِتٰبِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۖ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ وَقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِالَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَاُنْزِلَ اِلَيْكُمْ وَاِلٰهُنَا وَاِلٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَّنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَwa lā tujādilū ahlal-kitābi illā billatī hiya aḥsanu illallażīna ẓalamụ min-hum wa qụlū āmannā billażī unzila ilainā wa unzila ilaikum wa ilāhunā wa ilāhukum wāḥiduw wa naḥnu lahụ muslimụnDan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka, dan katakanlah, ”Kami telah beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhan kamu satu; dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.” وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَۗ فَالَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖۚ وَمِنْ هٰٓؤُلَاۤءِ مَنْ يُّؤْمِنُ بِهٖۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا الْكٰفِرُوْنَwa każālika anzalnā ilaikal-kitāb, fallażīna ātaināhumul-kitāba yu`minụna bih, wa min hā`ulā`i may yu`minu bih, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illal-kāfirụnDan demikianlah Kami turunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu. Adapun orang-orang yang telah Kami berikan Kitab Taurat dan Injil mereka beriman kepadanya Al-Qur’an, dan di antara mereka orang-orang kafir Mekah ada yang beriman kepadanya. Dan hanya orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Kami. وَمَا كُنْتَ تَتْلُوْا مِنْ قَبْلِهٖ مِنْ كِتٰبٍ وَّلَا تَخُطُّهٗ بِيَمِيْنِكَ اِذًا لَّارْتَابَ الْمُبْطِلُوْنَwa mā kunta tatlụ ming qablihī ming kitābiw wa lā takhuṭṭuhụ biyamīnika iżal lartābal-mubṭilụnDan engkau Muhammad tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelum Al-Qur’an dan engkau tidak pernah menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; sekiranya engkau pernah membaca dan menulis, niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya. بَلْ هُوَ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ فِيْ صُدُوْرِ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا الظّٰلِمُوْنَbal huwa āyātum bayyinātun fī ṣudụrillażīna ụtul-ilm, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illaẓ-ẓālimụnSebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami. وَقَالُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيٰتٌ مِّنْ رَّبِّهٖ ۗ قُلْ اِنَّمَا الْاٰيٰتُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَاِنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌwa qālụ lau lā unzila alaihi āyātum mir rabbih, qul innamal-āyātu indallāh, wa innamā ana nażīrum mubīnDan mereka orang-orang kafir Mekah berkata, ”Mengapa tidak diturunkan mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah Muhammad, ”Mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas.” اَوَلَمْ يَكْفِهِمْ اَنَّآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ يُتْلٰى عَلَيْهِمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَرَحْمَةً وَّذِكْرٰى لِقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ a wa lam yakfihim annā anzalnā alaikal-kitāba yutlā alaihim, inna fī żālika laraḥmataw wa żikrā liqaumiy yu`minụnApakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab Al-Qur’an yang dibacakan kepada mereka? Sungguh, dalam Al-Qur’an itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. قُلْ كَفٰى بِاللّٰهِ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ شَهِيْدًاۚ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِالْبَاطِلِ وَكَفَرُوْا بِاللّٰهِ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَqul kafā billāhi bainī wa bainakum syahīdā, ya’lamu mā fis-samāwāti wal-arḍ, wallażīna āmanụ bil-bāṭili wa kafarụ billāhi ulā`ika humul-khāsirụnKatakanlah Muhammad, ”Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang rugi.” وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِۗ وَلَوْلَآ اَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَاۤءَهُمُ الْعَذَابُۗ وَلَيَأْتِيَنَّهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَwa yasta’jilụnaka bil-ażāb, walau lā ajalum musammal lajā`ahumul-ażāb, wa laya`tiyannahum bagtataw wa hum lā yasy’urụnDan mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Kalau bukan karena waktunya yang telah ditetapkan, niscaya datang azab kepada mereka, dan azab itu pasti akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya. يَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِۗ وَاِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيْطَةٌ ۢ بِالْكٰفِرِيْنَۙyasta’jilụnaka bil-ażāb, wa inna jahannama lamuḥīṭatum bil-kāfirīnMereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya neraka Jahanam itu pasti meliputi orang-orang kafir, يَوْمَ يَغْشٰىهُمُ الْعَذَابُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ اَرْجُلِهِمْ وَيَقُوْلُ ذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَyauma yagsyāhumul-ażābu min fauqihim wa min taḥti arjulihim wa yaqụlu żụqụ mā kuntum ta’malụnpada hari ketika azab menutup mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka dan Allah berkata kepada mereka, ”Rasakanlah balasan dari apa yang telah kamu kerjakan!” يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ اَرْضِيْ وَاسِعَةٌ فَاِيَّايَ فَاعْبُدُوْنِyā ibādiyallażīna āmanū inna arḍī wāsi’atun fa iyyāya fa’budụnWahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Sungguh, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja. كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَkullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja’ụnSetiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan. وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ نِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَۖwallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti lanubawwi`annahum minal-jannati gurafan tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, ni’ma ajrul-āmilīnDan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan, الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَallażīna ṣabarụ wa alā rabbihim yatawakkalụnyaitu orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya. وَكَاَيِّنْ مِّنْ دَاۤبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَاۖ اللّٰهُ يَرْزُقُهَا وَاِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُwa ka`ayyim min dābbatil lā taḥmilu rizqahallāhu yarzuquhā wa iyyākum wa huwas-samī’ul-alīmDan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ ۗفَاَنّٰى يُؤْفَكُوْنَwa la`in sa`altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara layaqụlunnallāh, fa annā yu`fakụnDan jika engkau bertanya kepada mereka, ”Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Pasti mereka akan menjawab, ”Allah.” Maka mengapa mereka bisa dipalingkan dari kebenaran. اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌallāhu yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u min ibādihī wa yaqdiru lah, innallāha bikulli syai`in alīmAllah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ نَّزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ مِنْۢ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ ۙقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ۗبَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُوْنَwa la`in sa`altahum man nazzala minas-samā`i mā`an fa aḥyā bihil-arḍa mim ba’di mautihā layaqụlunnallāhu qulil-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā ya’qilụnDan jika kamu bertanya kepada mereka, ”Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu dengan air itu dihidupkannya bumi yang sudah mati?” Pasti mereka akan menjawab, ”Allah.” Katakanlah, ”Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti. وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَwa mā hāżihil-ḥayātud-dun-yā illā lahwuw wa la’ib, wa innad-dāral-ākhirata lahiyal-ḥayawān, lau kānụ ya’lamụnDan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui. فَاِذَا رَكِبُوْا فِى الْفُلْكِ دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۚ فَلَمَّا نَجّٰىهُمْ اِلَى الْبَرِّ اِذَا هُمْ يُشْرِكُوْنَۙ fa iżā rakibụ fil-fulki da’awullāha mukhliṣīna lahud-dīn, fa lammā najjāhum ilal-barri iżā hum yusyrikụnMaka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian ikhlas kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka kembali mempersekutukan Allah, لِيَكْفُرُوْا بِمَآ اٰتَيْنٰهُمْۙ وَلِيَتَمَتَّعُوْاۗ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَliyakfurụ bimā ātaināhum wa liyatamatta’ụ, fa saufa ya’lamụnbiarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan silakan mereka hidup bersenang-senang dalam kekafiran. Maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatannya. اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا اٰمِنًا وَّيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ يَكْفُرُوْنَa wa lam yarau annā ja’alnā ḥaraman āminaw wa yutakhaṭṭafun-nāsu min ḥaulihim, a fa bil-bāṭili yu`minụna wa bini’matillāhi yakfurụnTidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami telah menjadikan negeri mereka tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok. Mengapa setelah nyata kebenaran mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah? وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاۤءَهٗ ۗ اَلَيْسَ فِيْ جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكٰفِرِيْنَwa man aẓlamu mim maniftarā alallāhi każiban au każżaba bil-ḥaqqi lammā jā`ah, a laisa fī jahannama maṡwal lil-kāfirīnDan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan kepada Allah atau orang yang mendustakan yang hak ketika yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahanam ada tempat bagi orang-orang kafir? وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ wallażīna jāhadụ fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lama’al-muḥsinīnDan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. Baca surat sebelumnya Surat Al Qasas dan surat sesudahnya Surat Ar Rum. ReferensiId Wikipedia. Diakses pada 2020. Surah Al-AnkabutQuran Kemenaq. Diakses pada 2020. Al-AnkabutSoundcloud. Diakses pada 2020. Alafasy 29-Al-AnkabootLite Quran. Diakses pada 2020. Surat Al Ankabut Arab, Latin & Terjemah Bahasa IndonesiaSurahAl-'Ankabut (bahasa Arab:العنكبوت) adalah surah ke-29 dalam al-Qur'an.Surah ini terdiri atas 69 ayat serta termasuk golongan surah-surrah Makkiyah.Dinamai Al-'Ankabut berhubung terdapatnya kata Al- 'Ankabut yang berarti Laba-Laba pada ayat 41 surah ini, di mana Allah mengumpamakan para penyembah berhala-berhala itu dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai قَالَ رَبِّ ٱنصُرْنِى عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْمُفْسِدِينَ Arab-Latin Qāla rabbinṣurnī 'alal-qaumil-mufsidīnArtinya Luth berdoa "Ya Tuhanku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas kaum yang berbuat kerusakan itu". Al-'Ankabut 29 ✵ Al-'Ankabut 31 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Berharga Mengenai Surat Al-Ankabut Ayat 30 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ankabut Ayat 30 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir berharga dari ayat ini. Tersedia berbagai penjelasan dari kalangan mufassirin terkait isi surat Al-Ankabut ayat 30, misalnya seperti berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDia berkata, “Wahai Tuhanku, tolonglah aku mengahadapi kaum yang melakukan kerusakan dengan menurunkan siksaan pada mereka, lantaran mereka telah mengadakan suatu perbuatan keji yang baru dan bersikeras menjalankannya terus.” Maka Allah mengabulkan doanya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram30. Lūṭ -'alaihissalām- berdoa kepada Rabbnya setelah keangkuhan kaumnya dan setelah mereka menantang untuk diturunkan siksa atas mereka, sebagai pelecehan terhadapnya, “Wahai Rabbku! Tolonglah aku atas orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi karena kekufuran dan kemaksiatan buruk yang mereka sebarkan.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah30. Nabi Luth memohon kepada Tuhannya agar menolongnya dalam menghadapi mereka, supaya Dia memperlihatkan kepada mereka kebenaran risalah yang dia sampaikan. Nabi Luth menyebut kaumnya sebagai orang-orang yang berbuat kerusakan, dan ini sebagai alasan pengabulan permohonannya, sebab Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah30. قَالَ رَبِّ انصُرْنِى عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ Luth berdoa “Ya Tuhanku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas kaum yang berbuat kerusakan itu” Dengan menurunkan azab-Mu kepada mereka. Kerusakan yang mereka lakukan adalah perbuatan mereka mendatangi para lelaki dan perbuatan mungkar mereka di tempat-tempat pertemuan.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah30. Luth berkata “Ya Tuhanku, tolonglah aku dengan menurunkan azabmu kepada kaum yang merusak dan suka bermaksiat dengan mendatangi lelaki dan mempraktekkan kemunkaran” Lalu Allah mengabulkan doanya dan mengutus para malaikat kepadanya untuk mengazab mereka📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H30-35. Nabi Luth pun berputus asa dari mereka dan telah mengetahui bahwa mereka telah pantas mendapatkan azab. Dia sangat prihatin atas pendustaan yang mereka lakukan terhadapnya, maka dari itu ia mendoakan keburukan atas mereka, seraya berkata, “Ya Rabbku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas kaum yang berbuat kerusakan itu.” Allah mengabulkan doanya. Maka Allah mengutus malaikat untuk membinasakan mereka. Malaikat singgah di kediaman Ibrahim sebelum membinasakan kaum LUth. mereka memberitahukan kepadanya bahwa ia kan dikarunia Ishaq, lalu berikutnya adalah Ya’qub. Kemudian Ibrahim bertanta kepada mereka, “Kemana kalian hendak pergi?” malaikat pun memberitahu kalau mereka bermaksud akan membinasakan kaum Luth. Maka Ibrahim pun mendebat mereka dan mengatakan, “Sesunggunya di kota itu ada Luth.” Mereka menjawab, “Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal.” Lalu mereka meneruskan perjalanan hingga akhirnya sampai kepada Luth. Kedatangan mereka telah membuatnya tidak enak dan merasa sangat keberatan, sebab dia tidak mengenal mereka dan bahkan dia mengira kalau para malaikat itu adalah para musafir yang bertamu. Ia sangat mengkhawatirkan mereka dari perlakuan kaumnya. Maka kemudian para malaikat itu berkata kepadanya, “Janganlah kamu takut dan jangan pula bersedih hati,” dan mereka memberitahu kepadanya bahwa mereka adalah utusan Allah, “Sesungguhnya kami akan menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu, kecuai istrimu, dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal. Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab atas penduduk kota ini,” maksudnya adalah siksaan, “dari langit karena mereka berbuat fasik.” Lalu para malaikat menyuruhnya agar pergi di malam hari bersama keluarganya. Dan setelah pagi hari tiba, Allah membalik negeri mereka, bagian bawah menjadi bagian atasnya, dan Allah menurunkan hujan bebatuan dari Sijjil terhadap mereka secara berkelanjutan hingga membinasakan mereka semua. Kemudian mereka menjadi salah satu cerita malam hari dan menjadi salah satu ibrah pelajaran dan peringatan. “Dan sesungguhnya Kami tinggalkan darinya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal.” Maksudnya, Kami sisakan dari perkampungan negeri kaum Luth itu beberapa bekas-bekas yang nyata untuk kaum yang mampu memahami ibrah dengan hati mereka sehingga mereka dapat mengambil pelajaran darinya, sebagaimana Allah menyatakan, "Dan sesungguhnya kamu hai penduduk Mekah benar-benar akan melalui bekas-bekas mereka di waktu pagi, dan di waktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkan?" Ash-Shaffat137-138.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Ankabut ayat 30 Tidaklah Luth kecuali memohon kepada Tuhannya untuk menolongnya, dan menampakkan atas kaumnya yang berbuat kerusakan di bumi dengan syirik dan perbuatan keji, maksiat dan bermacam kemungkaran.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, sudah putus asa terhadap mereka, mengetahui keberhakan mereka untuk menerima azab dan sudah tidak sabar terhadap pendustaan dari mereka, maka Beliau mendoakan keburukan untuk mereka. Maka Allah mengabulkan doanya, Dia mengutus para malaikat untuk membinasakan mereka, namun sebelumnya mereka menemui Ibrahim dan memberikan kabar gembira kepadanya akan mendapat putra; Ishaq dan setelahnya nanti ada Ya’kub. Kemudian Nabi Ibrahim bertanya kepada mereka tentang urusan mereka selanjutnya, maka para malaikat memberitahukan, bahwa mereka hendak membinasakan kaum Luth, lalu Beliau meminta mereka mempertimbangkan kembali dan Beliau berkata, “Sesungguhnya di sana terdapat Luth.” Para malaikat menjawab, "Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal dibinasakan.” Selanjutnya para malaikat pergi dan mendatangi Luth.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ankabut Ayat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian aneka ragam penjelasan dari beragam pakar tafsir terkait makna dan arti surat Al-Ankabut ayat 30 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Dukung perjuangan kami dengan memberi hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Artikel Paling Banyak Dikunjungi Kaji ratusan halaman yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Ahzab 21, Ali Imran 133, Al-Infithar, Ar-Ra’d, Az-Zariyat 56, Al-Baqarah 186. Juga Al-Jumu’ah 9, Ali Imran 134, Al-Baqarah 2, Al-Isra 1, Al-Isra 23-24, Al-Baqarah 30. Al-Ahzab 21Ali Imran 133Al-InfitharAr-Ra’dAz-Zariyat 56Al-Baqarah 186Al-Jumu’ah 9Ali Imran 134Al-Baqarah 2Al-Isra 1Al-Isra 23-24Al-Baqarah 30 Pencarian arti dari iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in, surat 109, surat albaqarah ayat terakhir, terjemahan al quran surah al baqarah, arti surat al imran ayat 191 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
SuratAl-'Ankabut Latin, Arab, & Terjemahan Indonesia Lengkap - LiteQuran Al-'Ankabut بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ الم 1 alif lām mīm Alif Lam Mim. أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ 2 a ḥasiban-nāsu ay yutrakū ay yaqụlū āmannā wa hum lā yuftanụn
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُم مِّنَ ٱلْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ نِعْمَ أَجْرُ ٱلْعَٰمِلِينَ Arab-Latin Wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lanubawwi`annahum minal-jannati gurafan tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, ni'ma ajrul-'āmilīnArtinya Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, Al-'Ankabut 57 ✵ Al-'Ankabut 59 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Berharga Terkait Dengan Surat Al-Ankabut Ayat 58 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ankabut Ayat 58 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan berharga dari ayat ini. Ditemukan sekumpulan penafsiran dari kalangan ahli tafsir mengenai makna surat Al-Ankabut ayat 58, sebagiannya sebagaimana tercantum📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya serta mengerjakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka, berupa amal-amal shalih, Kami benar-benar akan tempatkan mereka pada kamar-kamar yang tinggi di dalam surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka tinggal kekal abadi di dalamnya. Sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal dengan menjalankan ketaatan kepada Allah adalah kamar-kamar hunian tersebut di surga yang penuh kenikmatan.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram58. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal perbuatan saleh yang mendekatkannya kepada Allah, sungguh Kami akan menyiapkan untuk mereka kamar-kamar di Surga, di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak terjamah oleh kefanaan. Balasan ini adalah sebaik-baik balasan untuk orang yang menjalankan ketaatan kepada Allah.📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah58. وَالَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُم مِّنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga Ayat ini mengandung ajakan untuk berhijrah. Yakni Kami akan menempatkan kalian di tempat-tempat yang tinggi di surga, maka janganlah kalian merasa berat berpisah dari negeri kalian untuk berhijrah di jalan Allah demi menyelamatkan agama kalian, sebab balasan bagi kalian berada di sisi Allah. تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الْأَنْهٰرyang mengalir sungai-sungai di bawahnya Yakni di bawah tempat-tempat yang tinggi itu. خٰلِدِينَ فِيهَا ۚ mereka kekal di dalamnya Yakni di dalam tempat-tempat yang tinggi tersebut, atau di dalam surga, mereka tidak akan mati selamanya. نِعْمَ أَجْرُ الْعٰمِلِينَ Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal Yakni sebaik baik balasan bagi orang-orang yang beramal shalih, yaitu balasan berupa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah58. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya serta mengerjakan amal shalih yang diperintahkan secara hukum, sungguh Kami akan memberi mereka ruang-ruang dari surga tempat-tempat yang tinggi yang mengalir sungai dari bawah pohon-pohon dan tempat-tempatnya. Mereka menetap di dalam surga selama-lamanya. Sebaik-baik balasan ini adalah balasan bagi orang-orang-orang yang mengerjakan perintah-perintah Allah SWT.📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H56-59. Allah berfirman, “hai hamba-hambaKu yang beriman,” kepadaKu dan membenarkan rasulKu, “sesungguhnya bumiKu luas, maka sembahlah Aku saja,” apabila kalian tidak bisa beribadah kepada Rabb kalian di suatu daerah, maka pindahlah darinya ke daerah yang lain di mana kalian bisa beribadah kepada Allah semata. Sebab, tempat-tempat ibadah dan letak-letaknya luas, sementara Dzat yang disembah hanya satu, dan kematian pasti akan menimpa kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada Rabb kalian. Lalu Dia akan memberikan balasan kepada orang yang menyempurnakan ibadahnya dan memadukan antara iman dana mal shalih, yaitu Dia akan menempatkannya pada bilik-bilik yang sangat tinggi dan tempat-tempat tinggal yang sangat indah lagi penuh dengan apa saja yang disukai oleh jiwa dan sedap dipandang mata, sedangkan kalian kekal di dalamnya. Itulah senikmat-nikmat tempat tinggal di surga yang penuh kenikmatan dan pahala bagi orang-orang yang beramal di sisi Allah, “yaitu orang-orang yang bersabar,” dalam beribadah kepada Allah, “dan bertawakkal kepada Rabbnya.” Dalam hal itu. Kesabaran mereka dalam beribadah kepada Allah menuntut sikap mencurahkan segenap kemampuan dan potensi, dan perang besar melawan setan yang selalu mengajak mereka merusak sebagian dari ibadah. Dan tawakkal mereka kepada Allah berkonsekuensi sangat bersandar kepada Allah dan berbaik sangka kepadaNya, bahwa Dia pasti akan merealisasikan dan menyempurnakan amal-amal kebajikan yang mereka tekadkan. Allah menuliskan nash tawakal, walaupun ia sudah masuk dalam makna sabar adalah karena tawakal selalu dibutuhkan dalam setiap mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan, dan ia tidak akan bisa terlaksana kecuali disertai tawakal.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Ankabut ayat 58 Allah mengabarkan bahwa mereka yang beriman kepada Allah, dan membenarkan Rasulullah ﷺ, kemudian mengikuti perintah Allah dengan berhijrah di jalan Allah; Mereka akan Allah masukkan ke dalam surga, yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, dan mereka kekal di dalamnya, tidak berpindah dan juga dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ankabut Ayat 58Allah menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang beriman. Dan orang-orang yang beriman dan senantiasa mengerjakan kebajikan dengan mematuhi perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, sungguh mereka akan kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi di surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dengan penuh kenikmatan. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan semata karena Allah. 59. Mereka itulah orang-orang yang bersabar dalam melaksanakan ketaatan kepada-Nya, mampu mengendalikan nafsu, dan senantiasa bertawakal kepada tuhannya setelah berikhtiar secara dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah bermacam penjelasan dari para pakar tafsir terhadap kandungan dan arti surat Al-Ankabut ayat 58 arab-latin dan artinya, semoga membawa faidah untuk kita. Dukung kemajuan kami dengan memberikan hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Konten Tersering Dikunjungi Ada ratusan topik yang tersering dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Baqarah 186, Ar-Ra’d, Al-Isra 1, Al-Ahzab 21, Al-Baqarah 30, Ali Imran 133. Serta Az-Zariyat 56, Ali Imran 134, Al-Baqarah 2, Al-Infithar, Al-Jumu’ah 9, Al-Isra 23-24. Al-Baqarah 186Ar-Ra’dAl-Isra 1Al-Ahzab 21Al-Baqarah 30Ali Imran 133Az-Zariyat 56Ali Imran 134Al-Baqarah 2Al-InfitharAl-Jumu’ah 9Al-Isra 23-24 Pencarian az zumar 73, shibghah allah artinya, al maidah ayat 6 dan artinya, ayat 15 walau anna quranan, al maidah 64 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
TransliterasiLatin: Wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nās, wa mā ya'qiluhā illal-'ālimụn (QS. 29:43) Arti / Terjemahan: Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (QS. Al-'Ankabut ayat 43) Tafsir Ringkas Kemenag Kementrian Agama RI
أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ ٱلسَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِى نَادِيكُمُ ٱلْمُنكَرَ ۖ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ ٱئْتِنَا بِعَذَابِ ٱللَّهِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ Arab-Latin A innakum lata`tụnar-rijāla wa taqṭa'ụnas-sabīla wa ta`tụna fī nādīkumul-mungkar, fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qālu`tinā bi'ażābillāhi ing kunta minaṣ-ṣādiqīnArtinya Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan "Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar". Al-'Ankabut 28 ✵ Al-'Ankabut 30 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Berharga Tentang Surat Al-Ankabut Ayat 29 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ankabut Ayat 29 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasi sekumpulan penjelasan dari kalangan ulama tafsir terhadap makna surat Al-Ankabut ayat 29, antara lain seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia28-29. Dan ingatlah wahai rasul Luth ketika ia berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kalian benar-benar telah mengerjakan perbuatan yang amat buruk. Tidak ada seorang pun yang mendahului kalian dengan perbuatan itu dari umat-umat sebelumnya. Apakah pantas kalian mendatangi sesama lelaki melalui dubur-duubur mereka dan kalian menghambat perjalanan orang-orang musafir dengan perbuatan keji kalian tersebut, serta melakukan perbuatan-perbuatan mungkar di tempat-tempat perkumpulan kalian seperti mengolok-olok manusia, melempari orang yang melintas dan mengganggu mereka dengan ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan yang tidak sopan?” dalam ayat ini terdapat pemberitahuan tidak bolehnya orang-orang berkumpul-kumpul dalam kemungkaran yang dilarang oleh Allah dan RasulNya. Maka tidak ada jawaban dari kaum Luth kepadanya selain berkata, “Datangkanlah kepada kami siksaan Allah bila kamu termasuk orang-orang yang jujur dalam perkataan yang kamu ucapkan lagi dapat mewujudkan apa yang kamu ancamkan itu.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram29. Sungguh patutkah kalian mendatangi laki-laki pada duburnya untuk memuaskan syahwat kalian, dan kalian merampok para musafir sehingga mereka tidak bisa melewati kalian karena khawatir atas pebuatan keji yang kalian lakukan, sementara kalian di dalam perkumpulan-perkumpulan kalian melakukan perbuatan mungkar seperti telanjang, mengganggu dengan ucapan dan tindakan terhadap orang yang melalui daerah kalian? Maka jawaban kaumnya kepadanya setelah dilarang dari perbuatan mungkar itu tidak lain hanyalah, “Datangkan siksa Allah yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu benar atas apa yang kamu yakini.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah29. Dan Luth menegaskan pengingkarannya terhadap kaumnya atas banyaknya dosa yang mereka lakukan; mereka berhubungan intim dengan sesama lelaki melalui dubur mereka, menghalangi orang-orang yang akan melewati jalan, sebagian mereka rampas hartanya dan sebagian yang lain mereka paksa untuk berbuat keji dengan mereka; dan mereka menjadikan tempat berkumpul sebagai perkumpulan untuk menyebarkan dan menghiasi perbuatan keji mereka. Akan tetapi mereka enggan mengambil manfaat dari nasehat dan celaan serta peringatan dari siksaan Allah; mereka menjawab perkataan Luth dengan olokan “Dimana azab Allah yang kamu ancamkan kepada kami? Jika kamu orang yang benar maka datangkanlah azab itu.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah29. أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki Yakni berbuat keji dengan mereka. وَتَقْطَعُونَ السَّبِيلَdan menjadi begal Terdapat pendapat mengatakan bahwa mereka berbuat keji dengan para musafir yang melewati kota mereka, mereka mencegah orang lain melewati negeri mereka untuk tujuan ini. Pendapat lain mengatakan bahwa mereka mencegah orang lain melewati negeri mereka untuk membunuh dan merampas hartanya. وَتَأْتُونَ فِى نَادِيكُمُ الْمُنكَرَ ۖ dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Terdapat pendapt mengatakan bahwa mereka melempari orang lain dengan batu-batu kecil dan mengolok-olok orang asing. Pendapat lain mengatakan bahwa mereka kentut di tempat pertemuan mereka. Pendapat lain mengatakan bahwa mereka berbuat keji dengan para lelaki di tempat pertemuan mereka, sedangkan orang lain melihat perbuatan mereka itu. Dan masih ada pendapat lainnya selain yang telah disebutkan. فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ ائْتِنَا بِعَذَابِ اللهِ إِن كُنتَ مِنَ الصّٰدِقِينَMaka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar” Yakni mereka tidak menjawab kecuali dengan jawaban ini, yang menunjukkan pendustaan dan kedurhakaan mereka.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah29. Apakah kalian Istifham yang digunakan untuk mengejek berlaku homo dengan para lelaki, menyamun para musafir dengan menyakiti dan mengambil harta mereka serta berbuat keji kepada, dan mendatangi tempat-tempat berkumpul kalian untuk melakukan sesuatu yang mengingkari syari’at, akal, dan kebiasaan normal seperti praktek homo seksual dan berbagai macam kekejian baik dalam perkataan maupun perbuatan. Tidaklah jawaban kaum Luth kecuali berkata dengan mengejek “Datangkanlah kepada Kami azab Allah, jika kamu benar dalam ancaman yang kamu berikan kepada kami” Dengan ucapan ini mereka kembali ingkar dan keras kepala📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H28-29. Lalu Allah mengirim Luth kepada kaumnya. Mereka di samping berbuat syirik juga melakukan perbuatan keji terhadap kaum lelaki homoseks, merampok dan melakukan berbagai kemungkaran di majelis-majelis mereka. Lalu Luth memberi mereka nasihat agar tidak melakukan hal-hal tersebut, dan dia pun menjelaskan kepada mereka tentang keburukannya dan dampak buruk yang sangat besar yang akan ditimbulkannya. Namun mereka tidak peduli dan tidak juga mengambil pelajaran. “Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Ankabut ayat 29 Allah menjelaskan bahwasanya mereka kaum Luth berbuat kekejian yang besar, mereka mendatangi laki-laki di dubur-dubur mereka, mereka juga mencegah para musafir yang lewat di negeri mereka dan mereka melakukan perbuatan keji terhadap mereka. Mereka mencegah para musafir yang lewat karena sebab perbuatan mereka yang keji, mereka mendatangi para musafir tersebut berkelompok dan mengajak mereka untuk berbuat keji.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, ahli tafsir mengartikan menyamun di sini dengan melakukan perbuatan keji terhadap orang-orang yang lewat dalam perjalanan, karena sebagian besar mereka melakukan homoseksual dengan tamu-tamu yang datang ke kampung mereka. Ada pula yang mengartikan dengan merusak jalan keturunan karena berbuat homoseksual itu, ada ada pula yang menafsirkan, dengan menghadang orang-orang yang lewat lalu membunuh dan merampas harta mereka. Bahwa perbuatan itu keji dan bahwa azab akan turun menimpa pelakunya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ankabut Ayat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah variasi penjabaran dari banyak pakar tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-Ankabut ayat 29 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan untuk kita semua. Bantu usaha kami dengan memberikan hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Halaman Cukup Banyak Dikaji Terdapat ratusan materi yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat Al-Ahzab 21, Al-Baqarah 30, Al-Infithar, Al-Baqarah 2, Al-Jumu’ah 9, Al-Isra 23-24. Juga Al-Isra 1, Ali Imran 134, Al-Baqarah 186, Ar-Ra’d, Ali Imran 133, Az-Zariyat 56. Al-Ahzab 21Al-Baqarah 30Al-InfitharAl-Baqarah 2Al-Jumu’ah 9Al-Isra 23-24Al-Isra 1Ali Imran 134Al-Baqarah 186Ar-Ra’dAli Imran 133Az-Zariyat 56 Pencarian setiap manusia ada malaikat yang mengawasi. hal ini terdapat dalam…, at tin surat ke, yauma idzin artinya, al imran ayat 150, al kafirun terjemahan Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawahdMf2.